Wajah pendidikan berubah secara drastis. Sistem, konsep, metode, dan media dalam proses pendidikan pun mengalami transisi yang begitu pesat.
Ini menegaskan bahwa pergeseran dunia merupakan hal yang harus diwanti-wanti secara baik. Perubahan dunia tersebut bergerak begitu cepat dan di semua lapisan.
Karenanya, pendidikan Indonesia harus menempatkan posisinya sebagai defender dalam artian mempertahankan sifat-sifat keluhuran keindonesiaan.Â
Serta menjadi partisipan aktif dalam rangka proses adaptasi terhadap pergaulan dunia agar pendidikan Indonesia tidak bergerak stagnan dan degradasi.
Semua elemen pendidikan di Indonesia setidaknya mampu memahami dan membaca kondisi lapangan. Mengenai tata pelaksana pendidikan yang lebih adaptif dan dinamis.Â
Pemanfaatan teknologi: metode pendidikan, penguatan kapasitas dan kapabilitas unsur pendidikan melalui soft dan hard skill, kepaduan visi misi dari hierarki pusat dan daerah, kolaborasi unsur pendidikan (internal)  dengan masyarakat, orang tua, dan elemen penunjang pendidikan lainnya.
Dengan adanya pembaharuan dan perpaduan yang kompleks, diharapkan terwujudnya pendidikan Indonesia sesuai titah pendidikan itu sendiri yang tidak menghilangkan sendi-sendi kultural, normatif, dan kearifan lokal Indonesia.
Bagaimanapun, perubahan dunia jangan sampai mengubah pola hidup yang luhur masyarakat Indonesia.
Dengan momentum pandemi covid-19 dan masa transisi ini, diharapkan pendidikan Indonesia lebih sadar, paham, dan ekstra berbenah terhadap segala kelemahan selama pandemi covid-19.
Perbaikan dan perubahan harus diciptakan secara continue dan terukur. Setidaknya, pendidikan Indonesia mampu keluar dari gejolak-gejolak internal dan mampu mencatatkan namanya di arena dunia sebagai salah satu pendidikan terbaik dunia.
Tentunya, hal ini harus didukung oleh semua elemen, terkhususnya pemerintah, pendidik, dan peserta didik.