Mohon tunggu...
Muhammad IlhamPramudya
Muhammad IlhamPramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

saya sangat hobi menonton konten yang membahas teknologi, Anime, dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Esensi Rumah Baghi Bagi Masyarakat Lahat

6 Desember 2024   12:57 Diperbarui: 9 Desember 2024   08:07 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ukiran Pucuk Rebung ( Sumber : Foto Pribadi )

Rumah Baghi hadir dalam tiga ukuran berbeda kecil yaitu 6x6, sedang 7x7, dan besar 8x8, menurut Bapak Pati Kisshi, pemilik satu-satunya Rumah Baghi yang masih ada di desa  Pagar Gunung mengatakan rumah ini dulunya menjadi tempat bermusyawarah para wali dan rumah ini didirikan dalam satu malam. meskipun masih ada mitos seperti itu namun masyarakat tetap menjaga dan mempertahankan rumah itu sebagaimana mestinya. Rumah baghi ini tersebar di beberapa desa yang ada di Kabupaten Lahat yaitu desa Jarai, Geramat, Pagar Gunung, Tanjung Sakti, dan Pagar Batu.. Selain itu ukiran, corak, dan ornamen yang ada pada Rumah Baghi menjadi indikator penting status sosial dalam masyarakat Basemah, Rumah Baghi memiliki keunikan tersendiri yaitu rumah yang selalu menghadap ke arah timur hal ini juga kurang diketahui oleh Bapak Pati kenapa rumah ini menghadap ke timur, tetapi Bapak Pati beranggapan menghadap ke timur karena sebagai sumber kehidupan dari timur.

Ukiran-ukiran khas yang kaya makna dan menunjukkan strata sosial dalam masyarakat, yang didasarkan pada tingkat ekonomi dan budaya setempat. Setiap ukiran memiliki makna tertentu yang melambangkan nilai-nilai dan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat.

Beberapa motif ukiran di Rumah Baghi antara lain:

  • Ulir Pakis: Motif tanaman pakis yang menjalar ini melambangkan ajaran tauhid, mengingatkan pentingnya keesaan dalam keyakinan.

Foto Ukiran Ulir Pakis ( Sumber : Foto Pribadi )
Foto Ukiran Ulir Pakis ( Sumber : Foto Pribadi )
  • Pakis Layu: Ukiran yang menggambarkan tanaman pakis layu ini bermakna bahwa semakin tinggi derajat dan ilmu seseorang, semakin rendah hati ia harus bersikap.

Foto Ukiran Pakis layu Input ( Sumber : Foto Pribadi )
Foto Ukiran Pakis layu Input ( Sumber : Foto Pribadi )
  • Pucuk Rebung: Berbentuk tunas bambu yang meruncing ke atas, motif ini melambangkan kejayaan dan harapan akan kemajuan.

Foto Ukiran Pucuk Rebung ( Sumber : Foto Pribadi )
Foto Ukiran Pucuk Rebung ( Sumber : Foto Pribadi )
  • Tanduk Kerbau: Motif berbentuk tanduk kerbau yang melengkung dengan gagah ini melambangkan kebesaran dan keanggunan, terinspirasi dari bentuk tanduk pada pakaian pengantin perempuan khas daerah Lahat.

Foto Ukiran Tanduk Kerbau ( Sumber : Foto Pribadi )
Foto Ukiran Tanduk Kerbau ( Sumber : Foto Pribadi )

Melalui ukiran-ukiran ini, Rumah Baghi bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga cerminan nilai-nilai budaya dan falsafah hidup yang dijunjung oleh masyarakatnya. Pada akhirnya, menjaga Rumah Baghi merupakan upaya yang harus diusahakan oleh pemerintah, masyarakat, juga generasi muda untuk dilestarikan. Mari kita jaga dengan lebih peduli dan sadar akan pentingnya nilai yang terkandung di dalam rumah ini, karena ini merupakan warisan dari leluhur yang penuh dengan nilai-nilai kultur yang harus dijaga dan menjadi identitas bagi masyarakat Lahat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun