Mohon tunggu...
MUHAMMAD ILHAM FATWA
MUHAMMAD ILHAM FATWA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mempunyai hobi menonton film dan melihat pemandangan alam. Tertartik pada konten inspirasi dan edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sistem Irigasi Pertanian dan Aksi Sultan dalam Membangunnya di Banten

14 Juni 2022   20:48 Diperbarui: 14 Juni 2022   20:59 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2 Jembatan (Sumber: Sonny, 2013)

Menurut Sonny, tantangan dalam penyelenggaraan irigasi adalah teknik mengelola air. Bagaimana mendapatkan pasokan air, mendistribusikan air, dan pengendaliannya.

"Dalam penyelenggaraan irigasi di Lembah Tirtayasa, problem yang dihadapai adalah bagaimana mendapatkan pasokan air, mendistribusikan air, dan pengendaliannya. Pasokan air merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembukaan lahan persawahan," kata Sonny.

Berdasarkan artikel penelitian yang ditulis Sonny, Sultan menggalakan metode penyelenggaraan irigasi melalui teknik pengambilan air, distribusi air, pengendalian elevasi air, serta saluran dan infrastruktur kota.

Teknik pengambilan air yang dibuat adalah dengan membuat percabangan atau sodetan di daerah hulu dari sungai utama yang menjadi sumber air untuk pasokan air. Untuk mengalirkan air, pembuatan saluran diperlukan guna mendistribusikan pasokan air menuju wilayah yang memerlukan pengairan. Konstruksi pengendalian elevasi juga diupayakan pada saluran seperti menciptakan "tangga-tangga" air. Saluran yang dibangun Sultan juga tidak hanya untuk irigasi pertanian tetapi juga bagian dari infrastruktur dari sebuah kota baru yang sedang dibangun.

"Variasi peninggalan pengairan yang ditemukan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi ketidakpastian, problem yang dihadapi dalam konteks lingkungan setempat. Teknik-teknik pengairan dikembangkan mengandalkan prinsip gravitasi ini cukup kompleks. Bangunan air menggunakan konstruksi bata dan spesi pasir-kapur. Variasi bangunan antara lain: pintu pengambil air, bendungan, jembatan di bantaran atau tanggul-tanggul saluran, saluran pendam dilengkapi kotak pengontrol air diposisikan di tanggul. Bangunan air dibuat di panjang saluran-saluran buatan, ini berfungsi sebagai pengendali air baik lateral maupun vertikal." ujar Sonny.

Pembuatan sistem irigasi pada masa ini, juga dapat mencontoh apa yang dilakukan oleh Sultan. Selain itu, pemilihan medan untuk irigasi juga amat penting untuk diperhatikan. Sering kali tanggul penahan air kebanyakan dibuat dari tanah yang gampang jebol ketika diterjang air deras. Tak berfungsi atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi yang berdampak pada kekurangan pasokan air. Tanpa jaminan air irigasi yang memadai, hasil panen usaha petani akan merosot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun