Abstrak: Dakwah sering kali dikenal dengan berbicara diatas mimbar dengan berhadapan langsung dengan banyak orang dan menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Namun seiring dengan berkembangnya media massa teknologi, informasi dan komunikasi, dakwah bukanlah suatu kegiatan yang hanya selalu disampaikan dari atas mimbar ke mimbar lainnya. Dakwah dengan menggunakan fasilitas mimbar ini hanya akan didengar oleh masyarakat sebagai mad'u yang hadir pada acara tersebut. Akan tetapi berbeda pula halnya dengan dakwah yang dilakukan menggunakan fasilitas teknologi seperti TV, internet dan teknologi modern lainnya yang akan lebih memiliki banyak manfaatnya. Media massa menjadi bagian penting dari penyampaian pesan- pesan dakwah. Keberadaan media massa memberikan cara atau metode baru untuk berdakwah yang lebih dinamis dan flesksibel dan tentunya bisa mengikuti perkembangan zaman. Â
Kata Kunci : Dakwah, media massa, teknologi.
PENDAHULUAN
Keberadaaan media massa merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia pada saat ini. Seiring perkembangan zaman media massa menjadi kebutuhan manusia sebagai saluran atas kebutuhan informasi saat ini. Media massa memiliki peranan sebagai perantara sebagai sumber informasi kepada khalayak umum tanpa mengenal jarak dan waktu. Keberadaan media massa memberikan kemudahan khalayak umum untuk dapat mengakses dan memperoleh informasi secara cepat dan tepat sesuai dengan yang dikhendakinya. Pada era sekarang ini, media massa terus berkembang sehingga memunculkan media online sebagai media massa terbaru yang sebelumnya media massa hanya dikenal dengan adanya media elektronik seperti televise dan radio serta media cetak seperti koran, majalah dan tabloid.
Media massa tidak hanya menjadi sumber informasi mengenai kejadian atau peristiwa sekitar dan segala yang ada di dunia ini. Tetapi media massa juga menjadi sumber hiburan diwaktu- waktu releks. Masyarakat kini lebih mudah memilih informasi yang diinginkan dan juga leluasa menggunakan untuk mengakses informasi. Apalagi dengan kemunculan media online yang dianggap memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain itu media online bisa dikatakan wujudkan komplit media massa karena ada aspek audio visualnya.
Dalam ranah dakwah media massa juga tidak kalah pentingnya sebagai saluran penyampaian dakwah. Dakwah harusnya mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan perkembangan yang ada dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakat. selain sebagai bentuk ekspresi diri dan kepentingan pribadi. Media massa juga dapat digunakan untuk berdakwah dizaman teknologi yang berkembang pesat. Penyebaran pesan- pesan dakwah akan semakin luas dengan penggunaan media massa. Dengan begitu semua orang dapat melakukan dakwah melalui media massa sesuai dengan kapasitas dan kelimuan yang dimilikinya.
PEMBAHASAN
A.Dakwah
Secara estimologi dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti seruan, ajakan, panggilan. Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan dikenal dengan panggilan da'i. Akan tetapi mengingat dakwah merupakan proses memanggil dan proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu, maka dikenal pula dengan istilah mubaligh yaitu orang yang berperan sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan.
Dakwah Islam adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh semua umat Islam terutama oleh ulama dan da'i. Kegiatan menyampaikan ajaran Islam kepada seseorang atau sekelompok orang supaya mereka memeluk Islam atau melaksanakan ajaran Islam demi mencapai dan akhirat kebahagiaan di dunia. Â Dakwah Islam dapat diperluas dengan menyerukan kepada siapa saja untuk diajak memeluk Islam. Itulah sebabnya Islam disebut agama dakwah yakni agama yang disebarluaskan dengan cara damai tidak dalam bentuk kekerasan. Â
Islam sangat dikenal sebagai agama dakwah yang bisa juga disebut sebagai agama yang memiliki misi khusus yaitu agama yang harus disebarkan kepada umat manusia secara keseluruhan. Hal tersebut dapat dilihat dalam QS. An- Nahl ayat 125 dan QS. Fussilat ayat 33.
QS. An- Nahl ayat 125 yang berbunyi:
Artinya: "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk." (QS An Nahl: 125)
Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, melalui surah An Nahl ayat 125 tersebut, Allah SWT memberikan pedoman kepada Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia (dakwah) ke jalan Allah SWT. Maksud jalan Allah SWT di sini adalah syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dan QS. Fussilat ayat 33 yang berbunyi:
Artinya: "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS Fussilat: 33).
Dalam Surat Al-Fussilat ayat 33 Allah menegaskan, kata terbaik yang keluar dari lisan seorang manusia adalah menyeru kepada jalan Allah.
B.Media Massa Sebagai Media Dakwah
Dakwah adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dengan pengalaman keagamaan seseorang. Karena itu tindakan dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media selama hal tersebut tidak menyimpang dengan kaidah agama islam. inti tindakan dakwah adalah perubahan kepribadian seseorang, kelompok, dan masyarakat. Â Tujuannya adalah agar dakwah yang disampaikan oleh seorang da'i kepada jamaahnya bisa dipahami dan dilakukan serta terjadi perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam pencapaian tersebut seorang da'i juga harus memahami dakwah yang efektif dalam menyampaikan dakwahnya supaya bisa diterima oleh audiens. Untuk itulah setiap da'i mungkin lebih baik ketika ingin melaksanakan dakwah hendaknya membuat tujuan dakwah dan objek dakwah yang jelas dan terperinci.
McLuhan bersama Quentin Fiore menyatakan bahwa media pada zamannya menjadi esensi masyarakat. Mereka mengemukakan adanya 4 era atau zaman dalam sejarah media dan masing-masing era berhubungan dengan metode komunikasi dominan pada era bersangkutan. McLuhan menyatakan bahwa media berfungsi sebagai kepanjangan indra manusia pada masing- masing era yaitu: kesukuan (tribal), tulisan (literate), cetak (print), dan elektronik.
Bagi Stephen Harnad (1991) internet merupakan revolusi keempat dalam perubahan radikal konstruksi pengetahuan umat manusia.
Seiring memasukinnya era keempat yaitu era elektronik dan mulai berkembang pesatnya teknologi, tidak heran jika manusia sebagai pelaku komunikasi mulai memanfaatkannya sebagai media hiburan, pendidikan, motivasi jiwa atau bahkan sebagai alat untuk mengubah sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu para pendakwah Islam yang menjadi sorotan khususnya netizen dengan dakwah yang mereka lakukan di media sosial. Seiring perkembangan zaman para pendakwah melakukan dakwahnya melalui media sosial yang sering kita sebut Instagram. Seperti Ustadz Hanan Attaki, Abdul Somad, Felix Siauw, Haneen Akira, Adi Hidayat, yang tak jarang mengundang opini publik setelah menonton dakwah beliau di media sosial. Terkadang dakwah di media sosial yang dilakukan pendakwah Islam menjadi perhatian masyarakat yang menjadikan pro dan kontra yang kemudian memberikan respon yang berbeda-beda dari setiap individu.
C.Dakwah Kontemporer
Istilah kontemporer dapat bermakna semasa, sewaktu, pada masa kini, dewasa ini. Istilah kontemporer adalah istilah yang terkait dengan masa dan masa yaitu masa sekarang atau era modern yang didalamnya ditemukan alat- alat komunikasi yang serba canggih dan baru.
Kontemporer yang sifatnya mudah diterima oleh kalangan masa kini, yang mana dikemas lebih efisien dan mudah diterapkan. Dakwah sejak zaman nabi sudah mengalami perkembangan yang signifikan perkembangan dakwah ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi, meskipun pada masa Rasulullah belum ditemukanteknologi yang berkembang cepat.
Kemajuan teknologi melalui media sosial bisa dimanfaatkan sebagai alat menyampaikan pesan- pesan perubahan kepada umat dan masyarakat.
Dakwah kontemporer adalah dakwah yang menggunakan media dan fasilitas teknologi yang sedang berkembang dan memiliki tiga indikator yaitu da'i yang memanfaatkan teknologi modern, materi yang kontemporer dan da'i menggunakan media kontemporer.
1.Da'i kontemporer
Pada teori citra da'i disebutkan bahwa da'i merupakan pola anutan didalam berbagai hal. Khususnya yang berkaitan dengan kepengikutan mad'u dalam pelaksanaan ibadah dan masalah lainnya. Oleh karna itu da'i sebagai subjek dakwah melekat pada dirinya sebagai sosok manusia teladan yang patut dicontoh oleh umat dan da'i diharapkan memiliki kredibilitas yang tinggi. Da'i kontemporer yaitu da'i yang memanfaat teknologi modern untuk menyampaikan pesan dakwah.
2.Materi dakwah kontemporer
Materi dakwah kontemporer harus dikemas secara rapi dan runtut dalam menyelesaikan satu persatu persoalan yang muncul dalam kehidupan modern. Materi dakwah harus langsung menyentuh bidang kehidupan manusia modern, misalnya kaitannya dengan makanan, pakaian, hiburan dan kepercayaan masyarakat. Hal ini menjadi acuan dasar dalam setiap menghadapi persoalan kehidupan. Pola hidup manusia modern cenderung memahami agama secara detail dari setiap persoalan yang muncul, olehnya itu materi dakwah kontemporer harus mampu menyelesaikan kasus perkasus dengan terlebih dahulu menyentuh pikirannya lalu menyentuh hatinya, dengan cara itu mereka mudah menerima materi dakwah.
3.Media dakwah kontemporer
Dewasa ini media sudah dapat Materi dakwah harus langsung menyentuh bidang kehidupan manusia modern, misalnya kaitannya dengan makanan, pakaian, hiburan dan kepercayaan masyarakat. Hal ini menjadi acuan dasar dalam setiap menghadapi persoalan kehidupan. Pola hidup manusia modern cenderung memahami agama secara detail dari setiap persoalan yang muncul, olehnya itu materi dakwah kontemporer harus mampu menyelesaikan kasus perkasus dengan terlebih dahulu menyentuh pikirannya lalu menyentuh hatinya, dengan cara itu mereka mudah menerima materi dakwah.
Salah satu strategi yang tepat dilaksanakan dalam penggunaan media dakwah kontemporer adalah memperbanyak pengenalan tentang tata cara penggunaan media dakwah kepada seluruh media yang ada, mendorong pencipta aplikasi untuk mengarahkan ciptaanya dalam mempermudah mengakses materi dakwah di internet, mengarahkan pengguna internet untuk lebih banyak membuka aplikasi keagamaan dibandingkan dengan aplikasi lainnya, membuka lebih luas untuk mempelajari pembuatan aplikasi yang bernuangsa agama dibanding dengan aplikasi permainan.
Dakwah kontemporer berbeda dengan dakwah kultural karna dakwah kultural dilakukan dengan cara menyesuaikan dengan budaya masyarakat setempat sedangkan dakwah kontemporer dilakukan dengan cara mengikuti teknologi yang sedang berkembang. Persaingan dibidang ilmu pengetahuan teknologi terutama pada bidang periklanan merupakan tantangan bagi para da'i agar segera berpindah dari dakwah kultural menjadi dakwah kontemporer yaitu dengan menggunakan fasilitas teknologi modern seperti iklan yang semakin marak pada saat ini.
D.Media Massa Sebagai Sarana Dakwah Kontemporer
Media massa menjadi bagian penting dari penyampaian pesan- pesan dakwah. Keberadaan media massa memberikan cara atau metode baru untuk berdakwah yang lebih dinamis dan flesksibel dan tentunya bisa mengikuti perkembangan zaman.  Dalam kegiatan dakwah, media massa juga memiliki peran penting dalam pelaksanaanya. Dakwah harus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan perkembangan yang ada dalam menyampaikan pesan- pesan dan ajaran-ajaran  kebaikan kepada masyarakat atau mad'u.
Bebagai liputan acara dan kegiatan ke-Islaman seperti peringatan Nuzulul Qur'an, Isra Mi'raj, Maulid Nabi Muhammad SAW. dan lain sabagainya yang dilakukan di istana negara oleh media massa akan memiliki dimensi pembentukan citra dan opini yang diharapkan oleh da'i atau juru dakwah maupun oleh wartawan.
Media massa juga memiliki peranan penting dalam mempengaruhi masyarakat. pada umumnya media terlibat dalam pembuatan wacana dengan melakukan rekrontruksi dan dekontruksiperistiwa- peristiwa yang terjadi ditengah masyarakat.
Media massa sebagai sarana dakwah kontemporer akan semakin memberikan kesempatan yang besar kepada seluruh masyarakat yang ingin mengajak dan menyampaikan pesan-pesan kebaikan yang disebut dengan kegiatan dakwah. Da'i dapat menyampaikan pesan-pesan kebaikan melalui tulisan (kalam), lisan dan perilaku atau perbuatan dengan rekaman audio visual di media online dan media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, film pendek, televise, radio dan lain sebagainya. Banyaknya pengguna media sosial menjadi tolak ukur bahwa dakwah harus memiliki perubahan agar menjadi suatu kegiatan yang mengajak kebaikan dengan daya tarik yang inovatif dan kreatif. Dengan demikian, masyarakat atau mad'u akan memilih media yang akan digunakan dalam mempelajari atau menerima pesan-pesan dakwah yang da'i sampaikan.
Pengguna media massa sebagai sarana dakwah tidak lah sesuatu hal yang mudah. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh para da'i agar dakwah yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Berdakwah di media massa dibutuhkan manajemen yang baik untuk mempersiapkan konten- konten yang ditampilkan secara menarik sehingga masyarakat tidak bosan dengan cara penyampaian dakwah dan isinya yang hampir sama.
Da'i dalam berdakwah dituntut untuk ekstra aktif, inovatif dan kreatif dalam melakukan dakwah dimedia sosial, selektif dalam memilih media yang akan digunakan dan mahir dalam penggunaan teknologi serta dapat memahami kondisi mad'u sebagai objek dakwah yang akan menerima materi dakwah melalui respon perubahan pola pikir dan perilaku.
Dakwah dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah keterampilan da'i dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut. Dalam hal ini da'i tidak hanya dituntut
Selain sebagai bentuk ekspresi diri dan kepentingan pribadi, media massa juga dapat digunakan untuk berdakwah dizaman teknologi yang berkembang begitu pesat pada saat ini. Penyebaran pesan- pesan dakwah akan semakin luas dengan menggunakan media massa. Dengan begitu semua juru dakwah atau da'i dapat menyampaikan pesan dan ajaran dakwah melalui media massa dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki dan kuasai.
Perkembangan media massa teknologi komunikasi dan informasi media massa menjadi kabar baik bagi kegiatan dakwah karena dengan perkembangannya dapat memberikan ruang yang lebih luas dalam penyebaran pesan- pesan dakwah melalui media massa. Dakwah dapat dilakukan kapan dan dimana saja dengan syarat didukung dengan komponen media massa menjadi saluran dalam media dakwah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan perkembangan teknologi , komunikasi dan informasi ini juga menjadi tantangan dalam pelaksanaan dakwah tersebut. Besarnya dampak- dampak negative yang dapat menyerang kehidupan masyarakat sehingga dapat merubah pola pikir dan perilaku yang tidak sesuai norma agama dan norma lainnya yang berlaku didalam masyarakat tersebut.
Pada pola hidup modern banyak manusia-manusia terjebak pada sentuhan- sentuhan teknologi yang cenderung menggeser kepercayaan kepada tuhan dan beralih kepada pendewaan teknologi yang menyebabkan lemahnya iman. Syed Muhammad Naquib al-Attas menyebutkan bahwa telah banyak tantangan yang muncul di tengah-tengah kekeliruan manusia sepanjang sejarah, tetapi barangkali tidak ada yang lebih serius dan lebih merusak terhadap manusia daripada tantangan yang dibawa oleh peradaban Barat.
Berdakwah melalui media massa juga memiliki kekurangan, yaitu seperti masuknya berbagai situs-situs yang dinilai sesat yang mengatasnamakan agama. Hal ini pastinya menimbulkan suatu kebingungan bagi masyarakat awam yang membuka situs tersebut. Memang perlu ada pembatasan link-link yang mengatasnamakan lembaga atau institusi dakwah agar dakwah lewat Internet dapat berjalan dengan baik.
Namun salah satu kelebihan berdakwah melalui media massa adalah orang-orang yang disibukkan dengan rutinitas kesehariannya sehingga tidak sempat menonton atau membaca berita lewat televisi atau koran, sehingga mereka menggunakan alternatif untuk dapat mengakses informasi lewat Internet. Dengan kemudahan itu, maka saat ini informasi bisa didapatkan tanpa harus terikat ruang dan waktu.
Ini adalah kesempatan bagi seorang juru dakwah dalam mengembangkan strategi dakwahnya yang lebih inovatif dan kreatif. Strategi ini diperlukan agar dakwah lewat Internet mendapatkan tempatnya di kalangan masyarakat. Contohnya saja seperti dakwah ustadz Abdul Shomad, dakwah ustadz Hanan Attaky, dakwah ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Adi Hidayat, mereka semua menggunakan Blog dan juga situs jejaring sosial sebagai media dakwah melalui internet. Â Dan ini juga memudahkan bagi para mad'u untuk bertanya seputar agama kepada situs-situs yang telah dibuat oleh juru dakwah terkenal itu.
KESIMPULAN
Dakwah Islam adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh semua umat Islam terutama oleh ulama dan da'i. Kegiatan menyampaikan ajaran Islam kepada seseorang atau sekelompok orang supaya mereka memeluk Islam atau melaksanakan ajaran Islam demi mencapai dan akhirat kebahagiaan di dunia. Â
Media massa menjadi bagian penting dari penyampaian pesan- pesan dakwah. Keberadaan media massa memberikan cara atau metode baru untuk berdakwah yang lebih dinamis dan flesksibel dan tentunya bisa mengikuti perkembangan zaman.  Dalam kegiatan dakwah, media massa juga memiliki peran penting dalam pelaksanaanya. Dakwah harus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan perkembangan yang ada dalam menyampaikan pesan- pesan dan ajaran-ajaran  kebaikan kepada masyarakat atau mad'u.
Media massa sebagai sarana dakwah kontemporer akan semakin memberikan kesempatan yang besar kepada seluruh masyarakat yang ingin mengajak dan menyampaikan pesan-pesan kebaikan yang disebut dengan kegiatan dakwah. Da'i dapat menyampaikan pesan-pesan kebaikan melalui tulisan (kalam), lisan dan perilaku atau perbuatan dengan rekaman audio visual di media online dan media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, film pendek, televise, radio dan lain sebagainya. Banyaknya pengguna media sosial menjadi tolak ukur bahwa dakwah harus memiliki perubahan agar menjadi suatu kegiatan yang mengajak kebaikan dengan daya tarik yang inovatif dan kreatif. Dengan demikian, masyarakat atau mad'u akan memilih media yang akan digunakan dalam mempelajari atau menerima pesan-pesan dakwah yang da'i sampaikan.
REFERENSI
Mahmuddin, Aplikasi Dakwah Kontemporer di Bulukumba (Upaya Menangkal Radikalisme Agama), Jurnal al Ulum, Volume 16 No. 2 Desember 2016.
Abdul Basit, Filsafat Dakwah  (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013)
Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004)
Imas Mutiawati, Dakwah di Media Sosial (Studi Fenomenologi Dakwah diInstagram), Skripsi, (Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo). Diambil dari SKRIPSI LENGKAP.pdf (walisongo.ac.id) diakses pada tanggal 22 Agustus 2021
Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam and Sekularisme, Terjemah: Khalif Muammar, dkk, (Bandung: PIMPIN, 2011)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI