Mohon tunggu...
Muhammad hatta Abdan
Muhammad hatta Abdan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hatta Abdan

FB : Muhammad Hatta IG : mhattaabdan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kepada-Mu Aku Menulis

23 Juli 2022   22:16 Diperbarui: 23 Juli 2022   22:20 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak hal yang ingin ku tulis tentang mu yang polos, meski kerumitan menyusun kata demi kata masih ku rasa. Aku akan terus mencoba dan mencoba, sebab mencintai mu bukan sekadar mengenang. 

Tapi, juga harus  menulis mu, agar banyak hal tentang kita bisa kau simpan sebagai kenagan dalam bentuk tulisan berupa cerita.

Merangkai kata untuk menulis cantik mu pada selembar kertas adalah pekerjaan yang selalu ku tekuni. Di sela-sela jarak yang akan memisahkan kita dibeberapa Minggu ke depan ini, kau akan selalu ku lukis dengan tulisan yang nantinya akan ku buang ke diding media. 

Bacalah, agar kau menemukan aku diujung pena saat baca mu hampir selesai.

Kenangan kita tak akan hilang, walau waktu terus laju dan maju dengan hal-hal baru. Goresan pena dan kuatnya jemari jari-jari akan selalu hadir merangkai manis mu pada kertas dan juga leptop. 

Kau aman bahkan tenang dalam setiap tulisan yang ku bungkus dengan cinta diakhir bait dan paragraf. 

Sekali lagi bacalah, agar kau menemukan rasa yang tak pernah bohong pada aku yang selalu menanti mu.

Tentang mu yang manja, lugu, polos, cantik, dan baik akan ku tulis dengan sepenuh hati dan tak ada maksud untuk melukai. Semua ini semata-mata karena rindu yang bikin aku setengah mati, maka menulis tentang mu aku tenang dan kuat hadapi semua kegelisahan yang melanda.

Serupa malam yang legam, gang-gang sempit yang menjadi tempat bagi setiap hati untuk bertapa meratapi hati pada bulan. Aku juga turut hadir disitu dengan membawa selembar kertas dan secangkir kopi, lalu duduk bersama mereka dan mulai menulis untuk mu. 

Gelap dan hening berubah menjadi hujan yang perlahan jatuh. Semua berteduh mencari tempat duduk paling aman untuk kembali berekspresi menampilkan kerinduan pada pujaan hati yang jauh diseberang.

Disebuah tempat paling disudut, aku berteduh dan mulai terus menulis tentang mu sampai larut. Kopi ku tandas tinggal ampas dan lembar kertas yang ku isi dengan goresan-goresan tentang mu pun telah penuh. 

Sepertiga hening dan rindu yang membatin kini menemui puncaknya disela-sela usainya hujan. Aku tersiksa, namun telah sedikit puas, karena yang terpenting hari ini aku bisa menulis tentang mu.

Bacalah, agar kau tidak kesepian dalam menjalani malam. Renungkan setiap kata yang ku tulis, niscaya kau akan menemukan kekuatan yang menguatkan kita untuk bertahan pada sebua jarak. 

Dan terima kasih telah menjadi seseorang yang selalu ku lukis dengan tulus melalui tulisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun