Kota rempah hanyalah sedikit keindahan dari banyak keindahan di tanah ini, kau mesti pergi jumpai Halmahera sesekali, kau akan temukan kesederhanaan kehidupan yang tumbuh atas nama cinta.Â
Kepada mu "M" aku juga hendak bercerita tentang semua keindahan itu, tentang Halmahera yang ku junjung-junjung ini.Â
Kau tahu, Halmahera sedang dalam bahaya, tambang mencekiknya dengan begitu keji, laut dan sungainya tercemari limbah, hutannya dibabat, dan kami tak dapat apa-apa dari semua itu. Hanya mereka, para kapitalis dan oligarki, aku ingin menceritakan ini kepada mu "M".Â
Dan bila waktunya kau balik ke Palembang, jangan lupakan secarik kenangan mu di negeri ini. Jangan lupakan semua yang kau jumpai di sini, Tolire, Jiko Malamo, Taman Nukila, dan juga aku, lelaki yang kata mu tidak gentleman.
Aku menulis ini untuk mu "M", agar kelak kau bisa mengingat ku sebagai kawan atau pun kekasih juang, tapi tak mungkin. Dan yang tersisa dari semua ini hanyalah kenangan dan rindu yang tak akan menuai lagi. Â
Aku hanya ingin kita duduk bersama, entah itu sejam atau lebih, aku ingin bercerita perihal semua yang telah ku tulis ini.Â
Aku juga ingin mendengar petuah mu tentang kota rempah dan segala isinya dari mu, hanya ini yang ku hendaki, bila kau sudi, maka izinkanlah aku. Dan tulisan ini untuk mu, bacalah, aku akan senang jika kau mampir dan baca. Kepada mu "M" aku mencinta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H