Mohon tunggu...
Muhammad Hatta
Muhammad Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca, olahraga, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepadamu "M"

8 Juni 2024   00:27 Diperbarui: 8 Juni 2024   00:36 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir di semua malam yang merangkak, kau terbit sebagai purnama yang langkah, menyemai binar di telaga lubuk yang kelam, lalu berpulang menjadi pagi yang menyisakan mimpi dan harapan yang datang bersama mentari. 

Dan pagi itu, aku terbangun, tersandar pada dinding-dinding bersulam koran dengan isi kepala yang bersiul atas nama mu dan foto-foto mu. Aku terjebak dalam rotasi pagi yang remang, yang memaksa gelap untuk lenyap bersama harap-harap.

Rasanya, kopi yang ku seruput di pagi ini tak lagi persis seperti di pagi kemarin, sebab mata mu yang binar masih melayang diapit burung-burung yang hendak berterbangan. 

Di kota rempah yang penuh hiruk, banyak jejak yang membekas, pula beribu cita dan cinta yang melangit. Di puncak Gamalama seruan panjang atas nama keadilan memekik, menyebar ke altar-altar persimpangan dengan gagah dan garang. 

Aku berkawan kan mereka di jalan-jalan juang yang dipeluk terik, menjumpai banyak gedung untuk membatalkan kebobrokan sebuah wajah. 

Hingga di sebuah sore yang berdesakan, kau tiba menjadi gemulai yang memaksa jemari ini untuk merangkai, menulis panjang tentang senja-senja di Halmahera dan sepotong jejak di kota rempah untuk mu "M" yang selalu berlarian di kepala.

Di bawah pohon itulah, aku bersandar lalu memungut kata-kata yang berserakan, mencoba menjangkau mu dengan dekat lewat aksara yang kadang retak. 

Kepada mu "M", aku hendak bercerita perihal sketsa yang kau pilih sebagai latar foto, juga dengan gerak langkah mu yang unik. 

Di tengah kampus ramai, kau selalu ku tebak secara diam-diam lewat batas-batas ruangan, sebab dari jauh kau nampak serupa embun yang memeluk sejuk hutan rimba Halmahera. 

Kepada mu "M", aku hendak bercerita, memperkenalkan mu tentang Halmahera yang panjang, yang kaya dan lebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun