Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan program remedial. Teknik program remedial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya adalah mengulang kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai, memberikan tugas-tugas tertentu kepada siswa, dan lain sebagainya.
4. Meningkatkan motivasi belajar murid
Pemberian motivasi pada murid akan meningkatkan belajar siswa. Dengan memberikan contoh pengalaman orang orang yang sukses atau pengalaman diri yang dapat memberikan pandangan agar murid bisa termotivasi dan tergerak untuk melakukan perubahan dengan belajar lebih giat.
Peningkatan motivasi belajar ini bisa dilakukan tidak secara langsung dengan motivasi ucapan namun dapat memperbaiki metode mengajar yang lebih tepat terhadap para muridnya. Menjadikan murid menjadi aktif dengan memberikan reward ketika mereka berhasil aktif baik dalam menjawab maupun aktif bertanya.
5.Bantuan media dan alat peraga
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Boleh jadi kesulitan belajar itu timbul karena materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.
Media dan alat peraga ini dapat membantu guru untuk menjelaskan beberapa materi materi yang sulit menjadi materi yang mudah dan menyenangkan. Penggunaan media ini dapat merangsang dan memicu murid untuk meningkatkan motivasi belajar dan juga untuk menyamakan persepsi antara murid dan siswa pada materi yang diberikan
6. Suasana belajar menyenangkan
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah menciptakan suasana belajar kondusif. Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan teori maslow dari tingkatan kedua dan ketiga dimana dibutuhkan rasa aman dan rasa sosial dari suasana belajar yang menyenangkan.
7. Memberikan atensi/perhatian dan kesempatan terhadap murid
Pemberian atensi terhadap murid dapat meningkatkan rasa dianggap atau memiliki eksistensi. Perhatian ini bisa diberikan beberapa kali saat pelajaran maupun ketika guru menegur siswa yang "nakal" di kelas, dalam artian seperti suka menyela, menganggu temannya, menggunakan headset dan sebagainya. Ketika menegur siswa tersebut harus menggunakan teguran yang halus dengan menanyakan apa alasannya dia kemudian kita masuk agar akhirnya kita memberi saran agar melakukannya diluar/berhenti untuk melakukan hal yang buruk. Perhatian ini juga harus dilakukan oleh orangtua dengan menanyai kabar dan sebagainya yang tentunya akan memberikan rasa perhatian pada anaknya