Mohon tunggu...
Muhammad Hanif Aufa Taher
Muhammad Hanif Aufa Taher Mohon Tunggu... Mahasiswa - Finance Officer - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110033 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2_Pemeriksaan Pajak_Diskursus Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

30 November 2024   15:56 Diperbarui: 30 November 2024   16:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul TB2_Diskursus Dialektika Model Hegelian dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan_Bapak Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV.(3)

Audit perpajakan berfungsi sebagai alat untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pajak:

  • Pengawasan Terhadap Penggunaan Dana Publik: Melalui audit, dapat dipastikan bahwa pajak yang dibayarkan oleh masyarakat digunakan dengan tepat dan efisien untuk kepentingan publik.
  • Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat: Dengan adanya audit yang transparan dan akuntabel, masyarakat akan memiliki keyakinan lebih terhadap sistem perpajakan, yang pada gilirannya akan mendorong lebih banyak kepatuhan.

7. Pengembangan Kebijakan Ekonomi yang Lebih Baik

Hasil dari audit perpajakan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan perpajakan dan ekonomi yang lebih efektif:

  • Data dan Analisis: Informasi yang diperoleh dari audit dapat membantu dalam merumuskan kebijakan perpajakan yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat atau kondisi ekonomi.
  • Adaptasi Terhadap Perubahan: Dengan memanfaatkan temuan audit, pemerintah dapat lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan dalam ekonomi dan masyarakat.

Dengan berbagai alasan di atas, audit perpajakan terbukti menjadi komponen krusial dalam menjaga integritas dan efisiensi sistem perpajakan. Audit perpajakan tidak hanya melindungi pendapatan negara, tetapi juga berkontribusi pada keadilan sosial, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan pajak. Keberadaan dan pelaksanaan audit perpajakan yang baik sangat penting untuk menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan dan untuk mendorong budaya kepatuhan di kalangan wajib pajak.

How ?

Bagaimana Penerapan Tesis, Antitesis dan Sintesis dalam Model Dialektika Hegelian dalam Auditing Pajak?

Model dialektika Hegelian terdiri dari tiga komponen utama yaitu tesis, antitesis, dan sintesis. Model ini dapat diterapkan dalam konteks auditing pajak untuk memahami interaksi antara berbagai elemen dalam sistem perpajakan.

Dalam penerapan model dialektika Hegelian dalam auditing pajak, kita dapat melihat jelas interaksi antara kewajiban pajak sebagai tesis, ketidakpatuhan wajib pajak sebagai antitesis, dan kebijakan perpajakan yang diperbaharui sebagai sintesis. Proses ini membantu dalam menciptakan sistem perpajakan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan dan perilaku wajib pajak.

Penerapan model dialektika ini berfungsi tidak hanya untuk mengidentifikasi masalah dalam sistem perpajakan tetapi juga untuk merumuskan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat. Melalui eksplorasi dan analisis yang berkelanjutan, auditor perpajakan dapat membantu menciptakan lingkungan perpajakan yang lebih adil dan transparan. Berikut adalah penjelasan penerapan masing-masing komponen dan contohnya dalam auditing pajak.

1. Tesis: Kewajiban Perpajakan

Definisi: Tesis dalam konteks auditing pajak merujuk pada ide dasar atau posisi awal yang menggarisbawahi kewajiban hukum wajib pajak untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tesis ini dapat mencakup peraturan perpajakan yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti tarif pajak, ketentuan pemotongan, dan mekanisme pelaporan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun