Mohon tunggu...
Muhammad Hanif Aufa Taher
Muhammad Hanif Aufa Taher Mohon Tunggu... Mahasiswa - Finance Officer - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110033 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K10_Quiz to 16-22 November 2024_Pemeriksaan Pajak_Model Pemeriksaan Pajak Trans Substansi Pemikiran Aristotle

17 November 2024   17:47 Diperbarui: 17 November 2024   17:58 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul K10_Model Pemeriksaan Penagihan Pajak Trans substansi Pemikiran Aristotle (Page 2/10) oleh Bapak Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si.

K10_Quiz to 16-22 November 2024_Pemeriksaan Pajak -- Model Pemeriksaan Pajak Trans Substansi Pemikiran Aristotle_Dosen Bapak Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

WHAT ?

Apa itu Rerangka Pemikiran Aristotle ?

Rerangka pemikiran Aristoteles merujuk pada sistem filsafat yang dikembangkan oleh Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup dari 384 hingga 322 SM. Pemikiran Aristoteles mencakup berbagai bidang seperti logika, etika, metafisika, politik, dan estetika.

Berikut adalah beberapa komponen utama dari rerangka pemikiran Aristoteles:

1. Logika: Aristoteles dianggap sebagai bapak logika formal. Ia memperkenalkan silogisme sebagai metode penalaran. Silogisme adalah bentuk penarikan kesimpulan yang terdiri dari dua premis yang mengarah ke kesimpulan. Karyanya dalam logika terdiri dari beberapa tulisan yang dikenal sebagai "Organon." Salah satu kontribusi terpentingnya adalah pengembangan silogisme, yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Contoh silogisme:

  • Premis 1: Semua manusia adalah makhluk hidup.
  • Premis 2: Socrates adalah manusia.
  • Kesimpulan: Jadi, Socrates adalah makhluk hidup.

Di sini, Aristoteles mengaitkan penalaran deduktif dengan struktur yang dapat dianalisis secara logis. Ia mengidentifikasi berbagai bentuk silogisme dan juga menggarisbawahi pentingnya definisi yang tepat untuk memproduksi argumen yang valid.

2. Metafisika: Dalam metafisika, Aristoteles membahas tentang substansi, sebab, dan eksistensi. Ia membagi pengetahuan menjadi dua kategori: pengetahuan teoritis dan praktis. Karya Aristoteles dalam metafisika membahas tentang apa yang ada dan cara kita memahami realitas. Ia memperkenalkan konsep substansi, yang menjadi inti dari diskusinya. Substansi dibagi menjadi dua: substansi primer (individu) dan substansi sekunder (kategori atau jenis). Dalam "Metafisika," ia juga mengeksplorasi empat sebab:

  • Sebab Material: Apa yang menjadi bahan dari sesuatu.
  • Sebab Formal: Bentuk dan struktur dari sesuatu.
  • Sebab Efisien: Penyebab yang menggerakkan sesuatu menjadi ada.
  • Sebab Final: Tujuan atau akhir dari sesuatu.

3. Etika: Aristoteles mengembangkan teori etika berbasis keutamaan (virtue ethics). Ia menekankan pentingnya karakter dan kebiasaan dalam mencapai eudaimonia, yaitu keadaan bahagia atau berkembang secara maksimal. Dalam karyanya "Nikomakhean Ethics," ia mengeksplorasi cara mengembangkan kebajikan moral. Dalam "Nikomakhean Ethics," ia menjelaskan bahwa kebajikan terletak di antara dua ekstrem (konsep ini dikenal sebagai "teori jalan tengah" atau "mean"). Misalnya, keberanian adalah kebajikan yang terletak di antara ketidakberanian (kekurangan) dan kebodohan (kelebihan).

4. Politik: Dalam "Politika," Aristoteles menganalisis berbagai bentuk pemerintahan, seperti monarki, aristokrasi, dan demokrasi. Ia percaya bahwa keadilan dan kebaikan bersama harus menjadi fokus dari setiap bentuk pemerintahan. Aristoteles berpendapat bahwa masyarakat ideal adalah masyarakat di mana warga negara terlibat dalam proses pemerintahan dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan kebajikan mereka. Ia juga membahas konsep kedaulatan dan hak asasi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun