Mohon tunggu...
Muh. Hanafi
Muh. Hanafi Mohon Tunggu... Guru - Abdi Negara

Pengawas Madrasah Tingkat MA, Fasda Numerasi dan AlQur'an Hadist, Fasilitator IKM, Instruktur Visitasi Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI 2023, Penggerak Moderasi Beragama, Karya yang telah dipublikasikan : 1 buah Buku Referensi "Keajaiban Think Pair And Share pada Pembelajaran Al-Qur'an Hadist", 2 buah Jurnal pada At-Taklim STAI An-Nadwah KTL dan PEJ FTK UIN STS Jambi. Hope winner on cross cultural religious literacy competition "Developing Student Activity Program" Institut Leimena Jakarta Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Momentum Perubahan di Tahun Pembelajaran Baru

30 Juni 2023   16:51 Diperbarui: 2 Juli 2023   07:20 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Juli, para guru telah memasuki tahun ajaran baru. Banyak hal tentunya yang perlu dipersiapkan, terlebih sekolah/madrasah telah mengimplementasikan kurikulum merdeka. 

Guru sebagai ujung tombak bertemu siswa, hendaknya guru mempersiapkan dirinya, agar proses pembelajaran di kelas lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Guru hendaknya secara berkesinambungan mengevaluasi dan refleksi diri, agar proses pembelajaran terus ke arah yang lebih baik. Dengan evaluasi dan refleksi, guru akan melakukan perbaikan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru.

Maksud dari evaluasi dan refleksi ini adalah bagaimana guru melakukan upaya berpikir mendalam atas apa yang telah dilakukan terutama bagaimana proses pembelajaran yang dilalui telah maksimal dan sesuai harapan. 

Apakah pembelajaran yang dilakukan selama ini meningkat, terutama misalnya hasil belajar siswa, karakter siswa, atau mutu pendidikan di sekolah/madrasah itu telah lebih baik dari tahun sebelumnya.

Pada prinsipnya ada tiga hal penting yang perlu dipersiapkan oleh para guru, yakni mempersiapkan perangkat pembelajaran, memahami pembelajaran dengan paradigma baru, dan terakhir adalah assesmen.

Ilustrasi pembelajaran di kelas (Sumber: nyonyaguru.com)
Ilustrasi pembelajaran di kelas (Sumber: nyonyaguru.com)

1. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah hal penting yang harus dipersiapkan guru dalam setiap awal tahun pembelajaran, terutama yang fokusnya selalu digunakan dalam pembelajaran di kelas, yakni rencana pembelajaran. 

Bagaimana mungkin guru berdiri di depan kelas tanpa perencanaan, karena RPP itu menjadi penting sebagai pemandu pembelajaran di kelas. 

Penyusunan RPP hendaknya difokuskan bagaimana guru menggunakan metode dan media pembelajaran dalam setiap pertemuan dengan siswa. beragamnya benda-benda disekitar sekolah/madrasah, guru hendaknya menggunakan benda apapun di sekitar sebagai alat penyampai pembelajaran.

Sisi lain guru juga semaksimal mungkin menyusun dan menyediakan bahan ajar, dari misalnya berbentuk cetak (LKPD, bahan presentasi, diktat, modul, buku, grafik,majalah dan lain-lain). Dari non cetak misalnya video, tape recorder, internet, youtube, dan lain-lainnya.

Perangkat pembelajaran modul ajar atau rencana pembelajaran para guru saat ini, guru boleh memilih mana yang tepat untuk digunakan. Dalam regulasi penyusunan modul ajar terbaru misalnya, guru bisa memilih menggunakan modul ajar dengan 16 komponen atau yang 3 komponen saja.

Dalam menyusun modul ajar, hendaknya berisi sekurang-kurangnya memiliki 3 komponen, yakni ada tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen.

Jikapun kalau yang lebih lengkap lebih baik, yakni dengan 16 komponen, dimulai dari informasi umumnya (ada Identitas madrasah, komponen awal, profil pelajar pancasila dan rahmatal lil alamin, sarana dan prasarana, target peserta didik, model yang digunakan). 

Kemudian di komponen inti (tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajan, asesmen, pengayaan dan remedial, refleksi peserta didik dan guru). Di komponen lampiran (lembar kerja peserta didik, bahan bacaan guru dan peserta didik, glosarium). Terserah guru pilih yang mana.

2. Paradigma baru pembelajaran.

Abad 21 saat ini guru dituntut untuk menguasai teknologi, untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran. Penguasaan teknologi akan menambah keterampilan baru bagi guru, dan juga agar tidak salah dalam mengelola proses pembelajaran. 

Guru diharapkan memahami dengan benar prinsip-prinsip, model atau pendekatan metode serta mampu menerapkan dalam pembelajaran.

Sisi lain, guru harus update pengetahuan baru, banyak membaca buku-buku referensi dan materi ajar, dengan demikian guru akan semakin matang dalam memahami konsep materi ajar dan merancang bagaimana teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan. 

Terlebih materi update ilmu yang sesuai dengan bidang yang guru ampu. Ibarat pisau, semakin di asah semakin tajam.

3. Asesmen

Di implementasi kurikulum merdeka, asesmen diagnosistik menjadi langkah yang dikerjakan di awal oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran. Asesmen ini dibagi dalam dua macam, ada asesmen kognitif. Asesmen ini berfungsi untuk memetakan kemampuan siswa, bagaimana kesiapan siswa mengikuti materi akan guru berikan. 

Banyak ragam tipe siswa pada saat guru melakukan diagnotik kognitif ini, misalnya ada siswa yang belum siap menerima materi, ada yang sudah siap, dan ada siswa yang sudah sangat siap menerima materi dari guru. 

Nah, setelah terpetakan, guru dengan mudah menyusun rencana pembelajaran (RPP) atau modul ajarnya. Guru telah mendapatkan peta kognisi gaya belajar siswa, tipe dan gaya belajar, misalnya mana siswa dengan gaya belajar visual, audio, kinestetik, atau gabungan diantara gaya belajar visual, audio dan kinestetik.

Asesmen non kognitif, guru bisa mendapatkannya dari wali kelas dan guru bimbingan konseling. Setelah guru telah mendapatkan dua data tersebut, guru dapat memetakan siswa, langkah dan menu apa yang mau kita berikan, agar siswa dapat melek pengetahuan, keterampilan dan karakter sikapnya, potensi,dan minat atau bakatnya. 

Kemudian bagaimana guru bisa memposisikan dan mengkondisikan pembelajaran agar kondusif. Siswa bisa belajar nyaman, aman, dan menyenangkan.

Demikian sekelumit bagaimana guru mensikapi awal tahun pembelajaran. Keberhasilan guru dalam mendidik siswa tergantung bagaimana guru mempersiapkan jalannya pembelajaran dengan baik. Menciptakan kelas belajar yang efektif, guru hendaknya pintar memilih metode, media, dan pendekatan pembelajaran.

Suasana masih libur ya...., selamat rehat, selamat bercengkerama dengan keluarga, Barokallahu Fiikum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun