Kemudian datang menceritakan kepada Nabi. "bahwa saat Ali bersegera untuk mengejar shalat subuh berjamaah, di tengah jalan, dia mendapati seorang lansia dan ia tidak mengetahui bahwa lansia tersebut adalah Nasrani. Ali menghormati karena ketuaan usia lansia itu. Ia tidak mendahuluinya, karena ia memenuhi hak orang lansia tersebut.
Saat itu, seperti yang diceritakan Jibril, "Allah mengutusku untuk menahanmu pada saat rukuk, agar Ali dapat mengikuti shalat subuh berjamaah. Dan yang tidak aku saja kata Jibril, Allah memerintahkan malaikat Mikail juga untuk menahan sejenak matahari dengan sayapnya demi Ali bin Abi Thalib yang telah menghormati hak lansia Nasrani tersebut.
Dari dua kisah, pertama pengalaman hidup yang pernah saya alami dan kisahnya Ali bin Abi Thalib, dapatlah kita ambil pelajaran akan pentingnya adab. Dengan siapapun kita bergaul, dikeluarga, ada ayah dan ibu kita, dengan teman, tetangga, dalam lingkungan pekerjaan, disitu  ada rentang usia. Selayaknya yang muda menghormati yang tua, begitu juga sebaliknya yang tua menyayangi yang muda.
Jika kita amati kisah hidup diatas, bagaimana Pimpinan TNI berpangkat Kapten itu, meski dia punya jabatan tinggi, punya anak buah yang senior berpangkat rendah, tak ada sikap beliau semena-mena terhadap anak buahnya, bahkan kata perintah tidak ada. Awalnya saya sempat berpikir, sikap yang dibuat-buat saja. Ternyata tidak. Natural, seperti kehidupan bergaul sehari-hari.Â
Dalam Islam, jika kita ingin mengetahui perilaku seseorang, maka bergaul dan hiduplah bersamanya selama tiga hari tiga malam.
Sama halnya juga bagaimana kisah Ali bin Abi Thalib tersebut, bagaimana Allah Azza Wajalla memuliakan Ali karena beliau sangat menghormati orang yang lebih tua darinya, meski itu berbeda agama dengan dirinya.
Adab diatas segala-segalanya.
Adab diatas semua dimensi pergaulan hidup. Adab harus menjadi pioritas kita sebagai umat manusia, terutama bergaul atau beriteraksi dengan orang yang seusia lebih tua dari kita. misalnya menampilkan wajah dihadapan orang yang lebih tua dengan wajah yang lemah lembut, full senyum. Sebaliknya jangan dengan wajah sengit atau muka marah.
Demikian juga dalam berbicara, dengan sopan dan lemah lembut, selalu berusaha membuat orang yang lebih tua senang akan perlakuan kita terhadapnya. Cara memanggil, misalnya panggilan "Bapak, atau "Ibu", "Nenek" atau "Kakek" atau lainnya.Â
Cara memanggil dengan panggilan kehormatan untuk orang yang lebih tua, itulah sebuah penghormatan terhadap usia yang lebih tua dari kita. Dan sebaliknya juga jika orang tua berbicara dengan kita, dengarkan dengan seksama kata-kata yang disampaikannya, dan penuhi panggilannya dengan baik dan sopan. Rendahkan suara kita  dengan penuh hormat dan kasih sayang.
Pentingnya juga orang tua menanamkan karakter baik pada anak, memberikan pengetahuan dan contoh perilaku bagaimana adab yang baik terhadap yang lebih tua. Berkebiasaan baik beradab dengan orang yang lebih tua adalah merupakan satu cara untuk tetap bertahan hidup sebagai makhluk sosial dan bermasyarakat. Anak kita bisa bersosialasisasi dengan orang lain terutama jika bergaul dengan teman yang lebih tua dengannya. Agar anak kita tidak cenderung pasif, minder, menganggap orang dewasa adalah ancaman baginya.Â