Tujuan Pembelajaran Khusus:Â
CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA.
Pertanyaan Pemantik:
1. Bagaimana kerangka BAGJA dapat membantu perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?Â
Kerangka BAGJA dapat digunakan sebagai panduan dalam merencanakan program/kegiatan yang akan digagas oleh CGP
2. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?Â
Hal utama yang menjadi pertimbangan adalah program/kegiatan tersebut berpihak pada peserta didik yang mencakup suara, pilihan, dan kepemilikan. Referensi lain menyebutkan program/kegiatan tersebut memiliki tujuan, sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik, memanfaatkan sumber daya yang tersedia, terdapat keterlibatan dengan komunitas sekolah, dan memiliki intrumen evaluasi keberhasilan program/kegiatan.
3. Siapa saja yang perlu dilibatkan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler?Â
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan perencanaan program/kegiatan adalah Kepala sekolah, manajemen, rekan guru, orang tua, dan peserta didik
4. Bagaimana kita dapat menggalang dukungan, mengarahkan proses dialog, dan mendorong kolaborasi bersama murid, guru, kepala sekolah, atau anggota lain dalam komunitas sekolah?
Dalam menggalang dukungan dan kolaborasi di sekolah yang padat karya, CGP menggunakan diskusi mikro yang secara efektif dan efisien dapat menghasilkan beberapa ide/ gagasan terkait program/kegiatan.