Seiring dengan modernisasi zaman, teknologi menjadi alat yang sangat berpotensi mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menjalankan berbagai bidang di perusahaan seperti di bidang pemasaran, operasional, sumber daya manusia, keuangan, penelitian dan pengembangan, dan berbagai bidang yang lain. Salah satu teknologi yang berkembang pesat pada masa ini adalah artificial intelligent atau yang biasa di singkat dengan AI. Â Sistem Artificial intelligent mulai dikiembangkan oleh berbagai perusahaan karena kehandalan dan kecerdasannya dalam memproses data, bahkan saat ini sudah bisa menjadi alat yang terotomatisasi.
Perusahaan Hankook Tire adalah salah satu perusahaan global yang memanfaatkan teknologi dalam proses operasional dan terus mengembangkannya. Mereka membuat sistem inspeksi pada bidang operasional perusahaan dengan memanfaatkan teknologi AI. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi dalam pengujian produk ban pada tahap akhir produksi.
Dalam proses produksi, inspeksi sangat penting untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar yang diperlukan sebelum mereka dikirim ke distributor. Para ahli yang ada di Hankook Tire melakukan berbagai uji menggunakan peralatan canggih untuk menjamin keselamatan pengemudi yang menggunakan produk Hankook. Proses inspeksi adalah langkah terakhir dalam mendeteksi potensi cacat atau ketidaksempurnaan kualitas pada ban, dan terdiri dari tiga tahap:
1. Inspeksi internal menggunakan Interferometer Tire Tester (ITT) untuk mendeteksi keberadaan gelembung udara di dalam ban.
2. Inspeksi X-Ray untuk memeriksa struktur internal ban.
3. Inspeksi eksternal untuk mengidentifikasi kelainan pada permukaan ban.
Dalam sistem inspeksi otomatis yang baru dikembangkan, pemrosesan gambar digunakan untuk mendeteksi cacat, terutama yang melibatkan pola-pola yang sulit diidentifikasi karena gelembung udara di dalam ban bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Sebelumnya, penilaian produk sangat bergantung pada keahlian teknisi berpengalaman dengan bertahun-tahun pengalaman. Saat ini, dengan pengembangan sistem inspeksi berbasis AI ini, tugas-tugas ini dapat dibantu oleh kecerdasan buatan.
Dengan teknologi AI, deteksi cacat dalam pola-pola yang tidak standar dapat dilakukan lebih cepat dan sistematis. Kemajuan ini terwujud melalui kerjasama Hankook dengan para ahli AI dari Departemen Teknik Industri dan Sistem di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) untuk mengimplementasikan sistem otomatisasi berbasis pembelajaran mesin ini.
Teknologi baru ini tidak hanya akan meningkatkan konsistensi dan efisiensi dalam inspeksi internal menggunakan ITT, tetapi juga akan meningkatkan operasi fasilitas yang dengan hasil informasi yang disajikan oleh teknologi basis AI pada tahap ITT ini dapat memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat. Ke depannya, Hankook berencana juga untuk menerapkan teknologi AI dalam inspeksi X-Ray dan inspeksi eksternal, dengan tujuan menetapkan standar kualitas yang lebih konsisten di seluruh produk mereka.
Saat ini, pengujian teknologi AI untuk sistem inspeksi telah diterapkan di pabrik Hankook di Geumsan, Korea Selatan. Fase uji ini dijadwalkan berlangsung sepanjang tahun 2020, dan hasilnya akan digunakan untuk memperbaiki teknologi tersebut. Jika teknologi AI yang dikembangkan berhasil, sistem inspeksi otomatis akan diterapkan di seluruh pabrik Hankook di seluruh dunia, termasuk di Cikarang, Indonesia.
"Ini adalah contoh bagus bagaimana perusahaan dalam industri tradisional seperti pembuatan ban dapat mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keselamatan produk mereka," kata Hyunshick Cho, Wakil Ketua dan Presiden Hankook Technology Group. "Kami akan terus mengejar inovasi dan berusaha menjadi perusahaan top-tier global."