Dualitas Moralitas
Salah satu tema utama dalam Tokyo Ghoul adalah dualitas moralitas. Ghoul sering digambarkan sebagai monster yang haus darah, tetapi beberapa di antaranya memiliki rasa moral yang kuat dan berjuang untuk hidup berdampingan dengan manusia secara damai.Â
Kaneki sendiri mewakili dualitas ini, karena dia adalah manusia setengah ghoul yang terjebak di antara dua dunia. Dia berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia dan memahami apa artinya menjadi manusia.
Perjuangan Identitas
Para karakter dalam Tokyo Ghoul juga bergulat dengan pertanyaan tentang identitas. Kaneki, khususnya, dipaksa untuk menghadapi identitas barunya sebagai ghoul dan meng reconcilekannya dengan kemanusiaannya.Â
Dia mempertanyakan apakah dia masih manusia jika dia memakan daging manusia dan memiliki kekuatan ghoul. Perjuangannya mencerminkan pengalaman individu dan kelompok yang berjuang untuk menemukan tempat mereka di dunia yang terbagi.
Kesimpulan
Tokyo Ghoul adalah anime yang kompleks dan kaya makna yang mengeksplorasi tema-tema moralitas, kemanusiaan, dan identitas dengan cara yang menarik dan provokatif. Penggunaan simbolisme yang kuat dan karakter yang kompleks membuat anime ini menjadi tontonan yang menarik dan menggugah pikiran, mendorong penonton untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan sulit tentang sifat manusia dan moralitas.
Daftar Referensi
- Ishida, Sui. (2014). Tokyo Ghoul. Shueisha.
- Matsuda, Tetsuya. (2017). Tokyo Ghoul: Philosophy, Religion, and Pop Culture. Lexington Books.
- Yamasaki, Keiko. (2019). Monstrous Bodies and Monstrous Souls: Ethical Ambiguity in Tokyo Ghoul. The Journal of Popular Culture, 52(4), 747-762.