Mohon tunggu...
Muhammad Haikal Faturrahman
Muhammad Haikal Faturrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Penggemar Buku, Penggila Sepak Bola

Menulis, Membaca, Berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola: Lahir dari Kelas Pekerja, Kini Menjadi Ladang Bisnis Kapitalis

25 September 2024   01:45 Diperbarui: 25 September 2024   03:50 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.culturematters.org.uk/media/k2/items/cache/b411ca46741f9a43a0338b6571da4089_XL.jpg

Kesimpulannya, sepak bola yang dulunya merupakan simbol perjuangan dan solidaritas kelas pekerja kini telah kehilangan substansinya sebagai olahraga yang menghubungkan masyarakat. Alienasi yang dialami oleh penggemar kelas pekerja dan komodifikasi yang merusak nilai-nilai kolektif dalam sepak bola menjadi dua sisi mata uang yang sama. Ketika sepak bola bertransformasi menjadi bisnis yang dikuasai oleh kapitalis, kita kehilangan elemen-elemen kunci yang menjadikan olahraga ini berharga. Namun, meski saat ini sepak bola tampak sebagai ladang bisnis yang menguntungkan, masih ada harapan bahwa suatu saat olahraga ini akan kembali kepada akar dan nilai-nilai kemanusiaannya.

Kita perlu mengingat bahwa sepak bola bukan hanya sekadar permainan, ia adalah bagian dari identitas kolektif. Ketika saat itu tiba, kita akan melihat para buruh kembali ke stadion, menepuk bahu teman di sebelahnya dan berkata, "Mate, we are the real fans." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun