Selain itu, pemerintah Indonesia berusaha membantu proses identifikasi dan registrasi pengungsi Rohingya di Aceh. Proses ini sangat penting untuk memberi mereka akses ke bantuan kemanusiaan, perlindungan hukum, dan hak asasi manusia yang bersifat mendasar.
Selain itu, Indonesia telah menangani pengungsi Rohingya di Aceh dengan bekerja sama dengan negara tetangga dan mitra regional. Melalui ASEAN, Indonesia telah memperkuat kerja sama regional dalam menangani masalah pengungsi ini.Â
Diplomasi Indonesia terkait masalah Rohingya mencakup berbagai upaya, seperti berbicara dengan negara-negara tetangga, berpartisipasi dalam forum regional dan internasional, dan menekan pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap penduduk Rohingya dan memberikan hak asasi manusia kepada mereka. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk bertindak sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik dan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Indonesia mengadakan pertemuan ASEAN tentang migrasi dan pengungsi pada tahun 2016, dan masalah pengungsi Rohingya menjadi topik utama.
Selain itu, Indonesia bekerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dalam menangani pengungsi Rohingya. Kerjasama ini mencakup pendataan dan pengenalan pengungsi, memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan mendorong pemulangan sukarela yang aman dan bermartabat ke negara asal mereka.
Selain kebijakan pemerintah, masyarakat Aceh juga berkontribusi besar dalam membantu pengungsi Rohingya di wilayah mereka.
Meskipun mereka sendiri pernah mengalami konflik dan bencana alam, masyarakat Aceh menunjukkan kepedulian dan solidaritas yang besar terhadap pengungsi Rohingya. Mereka menerima pengungsi dari Aceh dengan menyediakan makanan, pakaian, dan bantuan lainnya.
Masyarakat Aceh juga aktif membantu pengungsi Rohingya dengan pendampingan dan bantuan psikososial. Mereka membantu mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan memberikan dukungan emosional kepada mereka yang mengalami trauma karena kekerasan dan penindasan yang mereka alami.
Meskipun Indonesia telah melakukan tindakan besar untuk menangani pengungsi Rohingya di Aceh, masih ada masalah yang harus ditangani di masa depan. Pengungsi Rohingya di Aceh menghadirkan tantangan diplomatik dan kemanusiaan serta tantangan internal yang signifikan bagi Indonesia. Keamanan, integrasi sosial, ekonomi, dan kesehatan adalah beberapa dampak yang perlu ditangani oleh pemerintah.
Pertama, koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diperlukan, terutama dalam hal menangani dan memenuhi kebutuhan pengungsi. Koordinasi yang efektif akan memastikan bahwa bantuan dan layanan dapat didistribusikan dengan tepat dan efisien kepada mereka yang membutuhkannya.
Kedua, sangat penting untuk membangun program rehabilitasi dan reintegrasi bagi pengungsi Rohingya yang tinggal di Aceh. Program ini harus mencakup pendidikan, pelatihan keterampilan, dan upaya pemulihan trauma untuk membantu mereka membangun kehidupan yang lebih baik dan lebih mandiri di masa depan.