Mohon tunggu...
Muhammad Hafidh Sabillah
Muhammad Hafidh Sabillah Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah

Seorang yang ingin mengabadikan apa yang ia tau dari pengalaman maupun bacaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sempurna

28 Januari 2021   12:53 Diperbarui: 28 Januari 2021   13:00 4075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Manusia Secara Umum

            Banyak sekali sumber yang mendefinisikan makna dari arti Manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Manusia di artikan sebagai ma·nu·sia/ n makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). (KEMENDIKBUD, 2012 - 2019)[1] 

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu[2]. (Indonesia, 2015)

Berdasarkan arti kata diatas. Manusia dapat di artikan sebagai makhluk yang mempunyai segala sifat, karena adanya akal dan pikiran. Yang mampu memberikan sebuah pemkiran berdasarkan gagasan yang realistis, perasaan yang harmonis, maupun amarah yang cenderung bengis. Dan mampu mengusai makhluk lain karena akal yang ia miliki.

Berdasarkan sifatnya yang unik, dan sebagai makhluk penguasa di bumi ini. Tentu banyak ahli yag mendefinisikan arti dari kata manusia. Diantara para ahli yang mendefinisikan arti dari kata manusia itu adalah; (Indonesia, 2015) (Ibrahim, 2018)

  • Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
  • Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja. Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.

Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun

Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.

Menurut I Wayan Warta, manuisa merupakan makhluk yang dinamis yang menganut trias dinamika yaitu cipta, karsa, dan rasa

Menurut Agung P. P., Manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh / jiwa, dan akal pikiran yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungannya.

Dari semua pendapat diatas di simpulkan bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang dinamis. Dan di ciptakan oleh allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan berbagai kelebihan. Seperti; akal pikiran, cipta, rasa, dan karsa. Untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungan dan ketentuan  

Manusia  menurut Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun