Mohon tunggu...
Muhammad Habib Pansuri
Muhammad Habib Pansuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment yang di kemukakan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

18 Januari 2025   07:32 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:32 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Attachment adalah teori psikologi yang menjelaskan ikatan emosional yang terbentuk antara seorang individu (terutama bayi) dan pengasuh utamanya, seperti orang tua. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth melalui penelitian empirisnya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kontribusi keduanya:

1. Kontribusi John Bowlby

Bowlby memandang attachment sebagai kebutuhan biologis yang berfungsi untuk memastikan kelangsungan hidup bayi.

Ia menekankan bahwa ikatan emosional antara bayi dan pengasuh utamanya memberikan rasa aman (secure base) bagi bayi untuk mengeksplorasi dunia.

Menurut Bowlby, hubungan awal dengan pengasuh membentuk pola attachment yang akan memengaruhi hubungan interpersonal seseorang sepanjang hidupnya.

Bowlby mengembangkan konsep internal working model, yaitu model mental yang dibangun berdasarkan pengalaman awal attachment, yang akan memengaruhi bagaimana individu memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia.

2. Kontribusi Mary Ainsworth

Ainsworth mengembangkan penelitian empiris untuk menguji teori Bowlby melalui eksperimen Strange Situation (Situasi Aneh).

Eksperimen ini melibatkan pengamatan interaksi antara bayi (usia 12-18 bulan), pengasuh, dan orang asing dalam berbagai kondisi (misalnya, pengasuh meninggalkan ruangan dan kemudian kembali).

Dari eksperimen ini, Ainsworth mengidentifikasi empat jenis pola attachment:

1. Secure Attachment (Attachment Aman): Bayi merasa nyaman mengeksplorasi lingkungan saat pengasuh ada, tetapi mencari pengasuh saat cemas.

2. Insecure-Avoidant Attachment (Attachment Tidak Aman-Menghindar): Bayi cenderung menghindari kontak dengan pengasuh dan tidak terlalu terpengaruh saat pengasuh pergi atau kembali.

3. Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Attachment Tidak Aman-Gelisah): Bayi menunjukkan ketergantungan berlebihan pada pengasuh, sulit ditenangkan saat pengasuh kembali.

4. Disorganized Attachment (Attachment Tidak Terorganisir): Bayi menunjukkan perilaku campuran atau kontradiktif, sering dikaitkan dengan pengalaman pengasuhan yang traumatis.

Aplikasi Teori Attachment

Dalam Psikologi Anak: Teori ini digunakan untuk memahami dampak hubungan awal terhadap perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak.

Dalam Hubungan Dewasa: Pola attachment juga memengaruhi hubungan romantis, persahabatan, dan cara individu berinteraksi dengan orang lain.

Dalam Terapi: Teori attachment membantu terapis memahami bagaimana pengalaman masa kecil klien memengaruhi kesehatan mental mereka.

Teori ini sangat penting dalam psikologi perkembangan dan terus menjadi dasar penelitian dan intervensi dalam berbagai bidang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun