1. Zone of Proximal Development
Zone of proximal development (ZPD) merupakan serangkaian tugas yang sulit dikuasi oleh seorang manusia atau anak-anak secara sendirian. Namun, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu untuk membantunya.
ZPD sendiri terbagi atas dua bats. Pertama, tingkat perkembangan aktual (actual development level), yakni berupa pemecahan masalah secara mandiri. Kedua, tingkat perkembangan potensial (level of potential development), yakni berupa pemecahan masalag di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih ahli.
2. Scaffolding
Konsep yang berkaitan erat dengan zone of proximal development (ZPD) adalah scaffolding. Scaffolding merupakan sebuah teknik untuk mengubah level dukungan selama sesi pengajaran dengan orang yang lebih ahli.
Sebagai contoh guru atau teman sebaya yang lebih mampu. Scaffolding juga disebut dengan pemberian sejumlah bantuan kepada seorang manusia atau anak selama tahap awal oembelajaran. Tutor akan memberikan beberapa stimulus pada anak.
Ketika awal diberikan tugas baru, anak biasanya belum mengerti. Saat kemampuan anak semakin meningkat maka pelan-pelan guru atau tutor akan mengurangi bimbingannya sedikit demi sedikit.
3. Bahasa dan Pikiran
Menurut Vygotsky, manusia menerapkan bahasa untuk merencanakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Bahasa digunakan manusia tidak hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas.
Vygotsky berpendapat mengenau konsep bahasa dan pikiran yang terbagi menjadi dua macam, yakni percakapan sendiri (private speech) dan pembicaraan batin (inner speech). Percakapan sendiri (private speech) merupakan kebiasaan anak berbicara dengan keras kepada dirinya sendiri tanpa maksud berbicara dengan orang lain. Hal itu, menjadi hal yang normal terjadi pada anak yang berusia 3-5 tahun.
Sebagai contoh, seorang anak yang berjalan bersama teman-temannya melewati sebuh jembatan. Secara tidak langsung, anak akan bicara pada dirinya sendiri dengan keras, "ayo kita menyeberangi sungai! Awas, hati-hati ada buaya! Buaya itu akan memakan kita, awas!!".