Mohon tunggu...
Muhammad Ghulam
Muhammad Ghulam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Islam FEB Unpad

Jelajahilah ruang kata-kata dan temukan keajaiban di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Parasite (2019), Lakon Si Kaya dan Si Miskin

8 Maret 2022   21:04 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:09 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari pertama Kim-woo mengajar, ibu Park mengawasinya untuk menilai kinerjanya. Dan sejauh pengawasan ibu Park, Kim-woo cukup memberikan kesan yang baik, begitu pun kepada Da Hye. Ia sampai naksir terhadap Kim-woo. Setelah mengajarnya lancar dan tuntas, Kim-woo pun pamit.

Potret Keluarga Park | sumber: merahputih.com
Potret Keluarga Park | sumber: merahputih.com

Dan sebelum Kim-woo pamit, ibu Park sempat curhat kepada Kim-woo. Ibu park menjelaskan bahwa ia sedang butuh guru seni terapis untuk menafsirkan gambar-gambar hasil karya Da-song yang memiliki pengalaman traumatis semasa kecilnya. Ibu Park berpikir mungkin dengan cara itu, trauma Da-song dapat disembuhkan.

Di situlah akal bulus Kim-woo berjalan. Ia akhirnya merekomendasikan Ki-jeong untuk menempati posisi tersebut. Lagi-lagi, strateginya pun sama, Ki-jeong disuruh berpura-pura untuk menjadi ahli terapis seni di rumah keluarga Park.

Selanjutnya cara licik yang sama pun terus dilakukan hingga akhirnya seluruh anggota keluarga Kim dapat bekerja di keluarga Park. Keluarga Kim pun dapat menggerogoti pundi-pundi uang yang didapat dari upah bekerja di keluarga Park. Keluarga Kim layaknya parasit yang bergantung hidup terhadap inangnya, yaitu keluarga Park. Dan dari sinilah representasi judul film akhirnya tersampaikan kepada penonton.

Kemudian diceritakan keluarga Park pergi berkemah sekeluarga. Rumah ditinggal sepi. Keluarga Kim pun memanfaatkan momen tersebut dengan puas bersenang-senang menikmati kemewahan rumah keluarga Park. Dan di tengah sedang asyik-asyiknya mereka berpesta, bel rumah keluarga Park tiba-tiba berbunyi, dan datanglah sosok tamu yang tak diduga-duga. Dan setelah kedatangan tamu itu, akhirnya sisa cerita di dalam film berhasil memunculkan konflik-konflik serta mengungkapkan rahasia-rahasia yang ada.

Sarat Akan Kritik Sosial

Parasite membawa tema tentang kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin. Kritik sosial pun sempat beberapa kali terlontar dari sebagian adegan di dalam film. Seperti ketika adegan Kim-woo yang memalsukan sertifikat kelulusan. Realitanya di dunia nyata sering terjadi orang-orang yang memakai cara tersebut untuk mendapatkan suatu jabatan atau masuk ke instansi ternama.

Lalu saat ibu Park mau menerima Kim-woo sebagai pengajar anaknya. Ibu Park langsung menerima Kim-woo karena ia merupakan orang yang direkomendasikan Min Hyuk tanpa menghiraukan kualifikasi yang tercantum dalam sertifikat kelulusannya. Dari adegan ini, kesannya bagaikan sebuah kritik terhadap fenomena 'orang dalam' di dunia nyata.

Kemudian pada dialog antara Pak Kim dan Bu Choi di saat mereka sedang mabuk-mabukkan di rumah keluarga Park. Pak Kim berkata, "(keluarga Park) kaya namun tetap baik". Lalu Bu Choi pun menimpali, "bukan kaya namun tetap baik, tapi karena kaya ia baik". Dari sini seperti mengisyaratkan bahwasanya stigma orang kaya yang naif dan tak peduli dengan orang yang di bawahnya tidak selamanya benar. Buktinya banyak orang kaya yang baik mau membantu orang-orang sekitarnya.

Salah Satu Masterpiece dari Korea Selatan

Menurut saya, bisa dibilang Parasite adalah salah satu masterpiece yang berhasil dibuat oleh Bong Joon, sang sutradara sekaligus penulis naskah. Akting para aktor juga mengesankan, menjiwai, dan terlihat sangat natural. Alur yang dimiliki Parasite tidak membuat bosan dan kita akan dikejutkan oleh beberapa plot twist di dalamnya.

Sinematografi yang dipakai juga membuat penonton terkesan. Melalui teknik penangkapan gambar dan sudut pandang yang lihai serta penggunaan tone-tone warna yang menyesuaikan suasana cerita, sukses membuat penonton dapat terhanyut oleh drama dan emosi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun