Burrhus Frederic Skinner dilahirkan pada tanggal 20 Maret 1904. Beliau dilahirkan di Susquehanna, Pennsylvania (Catania, A. Charles, 1984). Skinner ialah anak pertama. Ayahnya bernama William Skinner dan ibunya bernama Grace Mange Burrhus Skinner. Ayahnya berprofesi sebagai pengacara sekaligus politikus. Sedangkan ibunya hanya mengurus rumah tangga. Keluarga Skinner merupakan golongan kelas menengah ke atas sehingga beliau memiliki tempat tinggal yang nyaman dan tenteram. Sejak kecil, Skinner diajari tentang nilai-nilai pengendalian diri, pelayanan, kejujuran, dan kerja keras. Keluarganya menganut kepercayaan Gereja Presbiterian. Sewaktu kecil, Skinner dipanggil dengan nama panggilan "Fred". Beliau sangat jarang dipanggil dengan nama Burrhus. (Feist, J., dan Feist, G. J. 2013).
Skinner menempuh pendidikan dalam bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College. Beberapa tahun setelahnya, Skinner menempuh studi dalam bidang psikologi di Universitas Harvard. Di tahun 1936, beliau mengajar di Universitas Minnesota, dan di tahun 1948, beliau mengajar di Universitas Harvard sampai akhir hayatnya. Salah satu buku terbaik dalam bidang psikologi yang ditulisnya adalah Walden II. (George Boeree. 2008).
Pandangan Skinner terhadap teori belajar fungsionalistik menurutnya reinforcement merupakan faktor penting dalam belajar. Peneguhan diartikan sebagai suatu konsekuensi perilaku yang meperkuat perilaku tertentu. terdapat dua macam peneguhan yaitu positif dan negative. Peneguhan positif merupakan rangsangan yang semakin memperkuat atau mendorong suatu tindak balas. Sedangkan peneguhan negative adalah peneguhan yang mendorong individu untuk menghindari suatu tindak balas tertentu yang tidak memuaskan. (Muhammad Thobroni & Arif Mustofa: AR-Ruzz Media. 2011).
Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguat negatif. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya terdapat pada bila hukuman harus diberikan (sebagai stimulus) agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi supaya respon yang sama menjadi semakin kuat. Contohnya, seorang pelajar perlu dihukbukan malah ditambah) dan pengurangan ini mendorong pelajar untuk memperbaiki kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif. Lawan dari penguatan negatif adalah penguatan positif (positive reinforcement). Â
Skinner membentuk perincian dengan membedakan respons menjadi dua bagian:
1. Respondent Responseyang ada disekitarnya, maka tikus menghampiri ke sana kemari, tindakan ini disebut "emitted behavior"(tingkah laku yang terpancar). Selanjutnya pada gilirannya, secara kebetulan salah satu emitted behavior dapat menekan pengungkit sehingga tekanan pengungkit mengakibatkan munculnya butir-butir makanan
Respons ini dihasilkan oleh perangsang-perangsang tertentu, misalnya keluar air liur setelah melihat makanan tertentu. Pada dasarnya perangsang-perangsang yang demikian ini mendahului respon yang ditimbulkannya. Jenis respons ini sangat terbatas pada manusia saja.
2. Operante Response
Respons ini ialah respon yang muncul dan berkembang yang dikuti oleh perangsang-perangsang tertentu. Perangsang yang seperti itu disebut reinforcing stimulus karena perangsang itu memperkokoh respons yang telah dilakukan oleh oraganisme.
Skinner melakukan eksperimen dengan tikus dalam sangkar, teori ini terkenal dengan Skinner Box. Dimana tikus dalam kondisi lapar di dalam kandamg  mencium benda-benda ke dalam wadahnya. Butir-butir makanan yang muncul merupakan reinforcement bagi penekanan pengungkit. Penekanan pengungkit inilah disebut tingkah laku operant.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H