Mohon tunggu...
Muhammad FishalPutra
Muhammad FishalPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2019. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia. saya menyukai dan memiliki minat pada sastra, pendidikan, dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Dalam Kata Punya yang Tidak Melebur Ketika Diberi Afiks "Me-"

26 Agustus 2021   18:39 Diperbarui: 26 Agustus 2021   18:48 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Kaidah yang mempengaruhi adalah KPST yang menyatakan bahwa huruf awal pada nomina P dan diikuti vocal akan luluh ektika berimbuhan me-. Sehingga jika mengikuti kaidah ini maka harus tertulis memunyai saat diberi awalan me-.

            Kaidah KPST adalah kaidah peluluhan atau penghilangan fonem pada kata nomina yang berawalan k,p,s dan t saat diberi afiks me- atau pe- yang dirumuskan sebagai berikut.

  • Huruf pertama luluh jika huruf kedua vocal. Contoh:
  • Kali  - - mengalikan: pukul -- memukuli: salin --menyalin
  • Kali -- Pengali: pukul -- pemukulan:  salin -- penyalinan.
  • Huruf  pertama tidak luluh jika kedua konsona. Namun, ada pengecualian kaidah adalah kombinasi awalan pe- dengan nomina berawalan p yang diikuti konsonan. Pada kombinasi ini, huruf p luluh untuk melancarkan pengucapan dan mencegah dua huruf p yang berdekatan. Contoh
  • Kristal - - Mengkristal: Proses - - memproses: skor - - menskor
  • Contoh pengecualian
  • Proses- pemroses. Hal ini bertujuan untuk melancarkan pengucapan.

            Ada 3 bentuk yang merupakan pengecualian untuk kaidah ini yaitu:

  • Punya menjadi mempunyai, bukan memunyai. Penyebab : karena kebiasaan dari masyarakat
  • Kaji menjadi Mengkaji, bukan mengaji. Penyebab : kata mengaji sudah memiliki makna dalam sintaksis  yakni sebuah proses membaca kitab suci
  • Syair menjadi penyair. Bukan pensyair. Penyebabnya karena arbitrer atau kesepakatan yang terjadi akrena kebiasaan masyarakat

Kesimpulan

            Berdasarkan hasil pembahsan di atas maka dapat disimpulkan bahwa konsonan /p/ yang mengawali nomina dalam Bahasa indonesia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: K

  • Konsonan /p/ pada awal kata dasar diluluhkan jika diawali oleh prefiks mem-
  • Konsonan /p/ pada awal nomina berimbuhan per- tidak diluluhkan jika diawali prefiks mem-
  • Konsonan /p/ pada klaster terletak di suku oertama  nomina tidak diluluhkan jika diawali oleh prefiks mem-

Berdasarkan hal tersebut dapat dipetik bahwa perubahan kata yang terjadi akrena peleburan dalama fiksasi dapat dipengaruhi beberapa faktor salah satunya ialah karena suatu kaidah dan sejarah asal muasal kata tersebut. Apakah berasal dari akta asli melayu atau dari Bahasa serapan

Daftra rujukan

Collins, James T. 2009. Bahasa Sanskerta dan Bahasa Melayu. Jakarta: Gramedia.

Sudaryanto. 2000. Metode Linguistik. Yogyakarta: UGM Press.

Sukartha, I Nengah, dkk.2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi.

Bali : Udayana University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun