"Huff... Huff.... Huff......"
"Setan! Gw harusnya gk ngikutin Oleg, dah dibilang hutan ini terkutuk buat beginian"
*Desekan kayu*
"Huh? Waaa!!!"
*THUMP*
"What the? Itu akar dari mana la-"
Pada saat itu Akari sadar suatu fakta tentang lingkungan sekitarnya. Sunyi, terlalu sunyi.
Tidak ada suara burung, serangga, atau hewan lain. Kepanikan menyerang saat realitas mengenainya. Suatu tanda tidak baik dihutan manapunm, namun suatu hukuman mati dihutan terkutuk ini. Ketakutan dan keinginan untuk berteriak pun mulai tumbuh, namun ia cukup pintar untuk tetap sunyi dan berlari.Â
Namun,
*Crunch*
*Thump*
"AAAA!!!!!!"
Akari terjatuh dan berteriak saat duri yang berukuran kakinya menembus dan menghancurkan tulang patella-nya.Â
Nasibnya pun sama dengan semua manusia yang mencoba mengeksploitasi hutan kegelapan afensia. Tidak pernah terdengar lagi. Dan berada didalam perut peri pelindung hutan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H