Mengadakan edukasi sejak dini tentang bahaya dan dampak perundungan.
Memberikan sosialisasi tentang bahaya perundungan di sekolah dan lingkungan bermain untuk para siswa, guru, dan staf.
Bekerjasama dengan satuan pendidikan untuk bersama-sama mengembangkan budaya anti perundungan.
Menanggapi tindakan bullying dengan serius, dengan melaporkan tindakan perundungan pada pihak yang berwenang.
Membangun pedoman serta peraturan yang tegas dan jelas terhadap perundungan.
Penerapan konsep kerjasama pentahelix sebagai dasar kolaborasi dapat kita maksimalkan untuk membangun perubahan di masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan hal ini, kita perlu melibatkan banyak pihak untuk saling berbagi peran. Semua itu bisa kita wujudkan mulai dari diri kita sendiri sebagai akademisi atau mungkin peran yang lain.Â
Kesimpulannya adalah untuk mewujudkan generasi anti perundungan diperlukan kesadaran dari hati nurani masing-masing serta bekerjasama untuk berupaya mencegah terjadinya perundungan baik dilingkungan sekolah, masyarakat maupun keluarga. Apapun peran kita, tujuannya tetap satu, yaitu hadir sebagai solusi untuk bersama-sama membangun perubahan sosial yang berkelanjutan sesuai dengan masyarakat butuhkan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H