AspekSistem KonvensionalSistem SyariahPrinsipBerbasis bungaBebas ribaInstrumenOPTO, Diskonto, Pengaturan KreditOMS, Fasilitas Repo Syariah, GWM Syariah
EfektivitasTerbukti efektifMasih dalam pengembangan
Â
Tantangan dan Prospek
Penerapan kebijakan moneter dalam sistem ganda di Indonesia memiliki beberapa tantangan, seperti:
- Koordinasi: Diperlukan koordinasi yang kuat antara Bank Indonesia dan otoritas terkait untuk memastikan keselarasan kebijakan moneter di kedua sistem.
- Pengembangan instrumen: Instrumen moneter syariah perlu dikembangkan lebih lanjut agar lebih efektif dalam mengendalikan inflasi.
- Edukasi: Diperlukan edukasi kepada masyarakat tentang sistem keuangan syariah dan kebijakan moneter yang diterapkan.
Meskipun terdapat beberapa tantangan, prospek penerapan kebijakan moneter syariah di Indonesia cukup menjanjikan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan sektor keuangan syariah yang pesat dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap sistem keuangan yang adil dan berkelanjutan.
Kebijakan moneter dalam sistem ekonomi syariah dan konvensional di Indonesia memiliki persamaan dan perbedaan. Sistem konvensional menggunakan instrumen moneter berbasis bunga, sedangkan sistem syariah menggunakan instrumen moneter bebas riba. Penerapan kebijakan moneter dalam sistem ganda di Indonesia memiliki beberapa tantangan, namun prospeknya cukup menjanjikan.
Kontribusi instrumen-instrumen moneter syariah yang masih sangat kecil, sangat berkaitan erat dengan industri perbankan dan atau keuangan syariah di Indonesia. Dengan demikian pentingnya untuk meningkatkan market share industri perbankan dan atau keuangan syariah bukan semata-mata hanya sebagai sosialisasi perbankan dan keuangan syariah saja. Akan tetapi, dengan adanya peningkatan market share pada industri perbankan syariah diharapkan dalam jangka panjang mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengendalian inflasi di Indonesia.