Kini dia sudah berubah
Menjadi manusia asing
Yang tak ku kenal
Menyayat hati seseorang
Mempermainkannya dengan seenak hati
Kini...
Malam ini bukan malam biasa
Ku menutup malamku dengan terpaksa
Semua Bagian Hidup Berkumpul
Aku dengan cermin
Saling menatap
Berbicara tentang siapa diriku
Sikapku
Perasaanku
Pikiranku
Malam ini jadi malam panjang
Saling tanya menanyakan
Siapa yang salah
Siapa yang benar
Ekspetasi menggenggam bahuku
Seraya berkata
Akulah yang sering membunuh hatimu
Hingga Hatimu menangis dibelakang cermin
Aku terlalu memanjakanmu
Hingga hati tak bisa ikut denganku
Cermin hanya berkata
Damaikanlah hatimu dan ekspetasimu
Seperti engkau mendamaikan
Kedua saudaramu
Pesanku Kepada Tuhan
Hiruk pikuk kehidupan
Terus menerus tanpa ampunan
Langkah kakiku tak kunjung berhenti
Mengindahkan kata orang
Aku ini gila
Menaiki tangga hingga langit
Hanya membawa pesanku
Berupa secarik kertas
Bertuliskan namamu
Untuk ku sampaikan Kepada Tuhan
Nafas terengah engah
Kilau cahaya Agung-Mu perlahan terlihat
Aku hanya tertegun
Gemetar terbungkam seluruh ragaku
Tuhan pun enggan menyapaku
Aku hanya bisa menjerit tanpa henti
Memohon Kepada-Nya
Kalaupun nyawaku harus diambil
Agar Engkau yakin atas pilihanku
Ambil saja... Aku rela... Ya Tuhan...