4. Recovery Plan:Â
Strategi pemulihan aset jika terjadi gagal bayar.
5. Stress Testing:Â
Mengukur dampak skenario ekonomi buruk terhadap portofolio kredit.
Contoh kasus: PT Bank Maju Sejahtera memberikan kredit investasi sebesar Rp1 miliar kepada PT Jaya Abadi, sebuah perusahaan manufaktur skala menengah. Kredit ini diajukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan jaminan berupa aset tanah dan bangunan pabrik senilai Rp1,5 miliar.
KesimpulanÂ
Analisis risiko kredit dan likuiditas agunan adalah elemen kunci dalam manajemen risiko lembaga keuangan. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi risiko gagal bayar dan menerapkan strategi mitigasi yang komprehensif, lembaga keuangan dapat menjaga stabilitas keuangan sekaligus mendukung keberlanjutan operasional.
Artikel ini memberikan wawasan bagi praktisi keuangan, akademisi, dan pembuat kebijakan untuk memahami dan mengelola risiko kredit secara efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H