Kerangka kerja yang diusulkan menunjukkan bahwa evaluasi model simulasi harus dilakukan secara holistik dengan mempertimbangkan berbagai perspektif, seperti alur kontrol, distribusi temporal, pengelolaan sumber daya, dan kemacetan proses. Dengan menggunakan pengukuran yang terperinci, penulis mampu menunjukkan bahwa bahkan perbedaan kecil dalam model simulasi dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan, dengan angka kesalahan yang dapat mencapai 46% pada dimensi alur kontrol dan 42% pada distribusi temporal.
Artikel ini tidak hanya relevan bagi peneliti, tetapi juga bagi para praktisi yang menggunakan simulasi proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Ke depan, pendekatan ini akan menjadi landasan penting dalam pengembangan model BPS yang lebih akurat dan dapat diandalkan di berbagai industri.
Referensi
Chapela-Campa, D., Benchekroun, I., Baron, O., Dumas, M., Krass, D., & Senderovich, A. (2024). A framework for measuring the quality of business process simulation models. Information Systems, 127, 102447. https://doi.org/10.1016/j.is.2024.102447
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H