Secara teknis mereka juga memiliki kompetensi yang belum baik, mereka lebih  nyaman bekerja dengan kekuatan otot daripada kekuatan otak. Aktivitas pekerjaan mereka lebih mengandalkan kekuatan fisik. Mereka juga sulit untuk diajak belajar, hanya merasa nyaman dengan kebodohan yang mereka alami. Terkadang justru mereka merasa pintar meskipun kenyataannya mereka kurang terpelajar.Â
Orang pada fase ini sangat sulit untuk mendapatkan kesuksesan dan kekayaan, mereka hanya akan berkutat dengan permasalahan dan kegagalan yang datang silih berganti.
2. Sadar tapi Tidak Kompeten
Kondisi sadar tapi tidak kompeten menandakan ada yang tidak beres dengan dirinya. Mereka sadar ada program yang negatif yang tertanam  dalam dirinya, bahkan juga sadar bahwa kemiskinan dan kegagalan ini terus berulang. Sehingga harus ada sesuatu yang dirubah untuk memperbaiki  kondisinya.
Pada fase ini mereka telah membangun awareness dan kepekaan, bahwa harus ada perbaikan konkrit yang harus saya lakukan. Namun, mereka belum mengerti bagaimana caranya, secara teknis mereka belum paham. Begitu juga dalam aspek pemrograman pikiran bawah sadar, mereka juga belum memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana melakukan perubahan terhadap program yang telah tertanam dalam diri mereka.
Dari sisi aspek kompetensi mereka juga mulai paham, bahwa harus ada proses perubahan yang mereka lakukan. Mereka harus berubah dan terus belajar untuk menjadi lebih baik. Fase ini merupakan fase transisi dari kondisi tidak sadar menjadi kondisi sadar. Mereka mulai belajar serta mulai melakukan sesuatu, untuk melakukan sebuah proses transformasi. Perubahan tersebut mulai dilakukan dari dua sisi. Pertama, mereka mulai membangun dan menanamkan program baik dalam diri mereka di saat yang sama. Kedua, mereka  juga mulai melakukan perubahan dan perbaikan terhadap kompetensi teknis yang mereka miliki.Â
Mereka masih sedang berproses memperbaiki diri dan meningkatkan kondisi income dan kekayaan mereka. Pada fase ini mereka telah memiliki kesadaran, namun secara teknis mereka masih belum memiliki kemampuan. Â Masalah terbesar yang sering dihadapi oleh mereka yang melakukan transformasi dan sedang berada pada fase ini adalah mereka merasa tidak sabar. Mereka lupa bahwa mereka sedang berproses dalam melakukan perubahan, mereka sedang berada dalam fase sadar namun belum kompeten. Mereka paham bahwa mereka harus berubah, namun secara teknis kemampuan mereka masih rendah. Oleh karena itu, sangat tidak fair jika kita membandingkan apa yang mereka raih dengan capaian orang lain yang mungkin telah memiliki kompetensi yang lebih baik dan kesadaran yang lebih tinggi.
3. Sadar dan Kompeten
Pada kondisi ini mereka memiliki kesadaran yang baik serta telah tertanam program yang ada pada dirinya, namun belum sepenuhnya berjalan secara otomatis. Secara teknis mereka juga telah  memiliki kompetensi yang baik juga. Mereka paham tentang kekuatan pikiran, serta telah memiliki pemahaman yang baik tentang perlunya berkata dan bertindak positif. Di saat yang sama, kondisi teknis dan keterampilan yang mereka miliki juga membaik. Secara perlahan mereka telah melakukan update kompetensi, telah  meningkatkan relasi, bahkan telah memperbaiki sikap cara berpikir dan perilaku serta tindakannya.Â
Pada fase ini mereka telah berhasil meningkatkan kualitas diri mereka secara finansial, mereka juga telah mengalami proses perubahan jauh lebih baik. Jebakan terbesar bagi mereka yang sedang bertransformasi dan berada pada fase ini adalah mereka merasa telah sukses, padahal sejatinya mereka belum benar-benar sukses. Karena pondasi  kesuksesan mereka belum benar-benar terbangun. Begitu juga dengan pondasi finansial mereka
4. Sangat Sadar dan Sangat Kompeten