Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Tiga Kesalahan Penyebab Hancurnya Sebuah Bisnis

5 Agustus 2022   00:26 Diperbarui: 8 Agustus 2022   14:36 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesalahan pelaku bisnis yang membuat bisnis hancur. Sumber: pikisuperstar/Freepik.com

Pelajaran ini penting kita ambil. Bahwa dalam melihat produk kita, haruslah objektif dan jangan terlalu over-confidence atau terlalu percaya diri dengan produk yang kita miliki. Pada akhirnya mempunyai potensi menjerumuskan kita, karena tidak peka terhadap kelemahan produk kita serta tidak peka terhadap apa yang harus kita perbaiki. Kita juga cenderung akan meremehkan para pesaing kita dan menganggap diri kita unggul. Sehingga memandang remeh mereka yang ada di tempat lain yang mungkin punya potensi mengambil pasar yang kita miliki.

Pada Sisi yang berlawanan, terlalu menganggap bahwa produk kita rendah atau terlalu tidak percaya diri terhadap apa yang kita miliki. Itu juga merupakan sifat yang tidak baik, harus kita buang jika ingin terus berkembang dan membangun bisnis.  

Dapat disimpulkan jika over-confidence membuat kita lupa diri, sedangkan terlalu tidak percaya diri juga membuat kita merasa tidak mampu dan tidak berani bersaing. Over-confidence membuat kita lupa untuk memperbaiki diri, sedangkan terlalu tidak percaya diri malah membuat kita takut untuk maju dan berkembang. 

Menjadi objektif itulah pilihan terbaiknya, mengakui kelebihan kita dan mengakui kelemahan kita. Serta bersyukur atas kelebihan kita, agar kemudian hari dapat terus mengembangkan dan memilih memperbaiki kelemahan yang ada pada produk kita.

3. Berhenti Berinovasi

ilustrasi hancurnya sebuah bisnis (gambar: bundalogy.com)
ilustrasi hancurnya sebuah bisnis (gambar: bundalogy.com)

Transformasi itu adalah kepastian. Ketika kita berhenti melakukan inovasi dalam sebuah bisnis, maka bersiap-siaplah untuk menuju gerbang kematian. Karena setiap bisnis itu mempunyai masa dan umur. Jika massa dan umur itu telah hampir habis, maka pilihan kita cuman dua yaitu memilih untuk mati ditelan oleh massa atau melakukan transformasi.

Transformasi adalah pilihan paling logis, transformasi dimulai dengan proses inovasi. Jika berhenti melakukan inovasi berarti berhenti melakukan transformasi, yang artinya kita sedang memilih untuk mati. Pada akhirnya para pebisnis yang memilih untuk berhenti melakukan inovasi, mereka sedang bersiap menuju satu jalan yakni jalan kematian. 

Maka, pilihan paling logis yang harus selalu kita pilih adalah terus beradaptasi, transformasi dan melakukan inovasi. Melakukan transformasi memanglah tidak mudah, kita dapat melakukannya dengan beberapa cara. Yang pertama kita melihat sisi lemah dari produk kita, yang mana nantinya kita jadikan itu sebagai fokus transformasi dan inovasi kita. Dengan kita yang melihat sisi lemah produk kita, maka kita berkomitmen untuk memperbaikinya. Sehingga kita punya cara dan kita punya inovasi untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitasnya. Kita juga dapat melihat selera masyarakat hari ini, lakukan inovasi menyesuaikan dengan selera masyarakat. Kita menyesuaikan dengan selera konsumen kita, ini juga salah satu pilihan lain yang dapat kita tempuh sebagai cara untuk memulai sebuah proses inovasi.

Cara kedua yang dapat kita lakukan dalam proses inovasi adalah melihat para pesaing kita. Kita berguru pada mereka apa yang sudah mereka lakukan, kemudian pikirkanlah beberapa langkah lebih maju dari apa yang mereka lakukan tersebut. Ciptakan satu imajinasi produk yang lebih dari sekedar apa yang kita dapat dari para pesaing kita. Menjadi lebih baik selangkah itu penting, agar kita tidak ketinggalan dalam proses melakukan inovasi.

Itulah tiga kesalahan kecil yang mempunyai potensi merusak dan menghancurkan bisnis kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun