Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Infinite Mindset dari Sosok Luffy One Piece

21 Juli 2022   21:21 Diperbarui: 21 Juli 2022   21:30 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Luffy One Piece (photo: forum.wakfu.com)

Ngomongin one piece memang tidak ada habisnya. Tontonan yang awalnya hanya sebagai hiburan masa kecil dan remaja, kini seringkali menginspirasi penontonnya untuk melakukan hal-hal yang luar biasa bagi hidup mereka. Salah satu unsur paling umum yaitu soal mewujudkan mimpi, yang ingin menemukan harta karun one piece. 

One piece yang sudah ada dari jaman saya masih SD sampai sekarang sudah berkeluarga, masih menjadi salah satu serial yang sangat digemari oleh para fans setianya. Selain karena ceritanya seru, perjuangan tokoh utamanya cukup menarik. Karena mengingatkan saya sama sebuah konsep untuk meraih mimpi yang disebut dengan Infinite Mindset. 

Saya akan cerita sedikit soal one piece untuk kalian yang mungkin belum familiar dengan mahakarya Eiichiro Oda. One piece sendiri terjadi di sebuah dunia yang mana lautan dikuasai oleh para bajak laut. Cerita bermula ketika seseorang bernama Gold D Roger yang merupakan raja bajak laut dihukum mati oleh pemerintah dunia. Sesaat sebelum dieksekusi, dia itu bilang begini, 

"Harta karun saya, jika ada yang mau ambil saja! Saya restui pencarian kalian. Semua harta saya yang paling berharga, saya tinggalkan di tempat itu" 

Dengan kata-kata terakhir Roger inilah yang kemudian menginspirasi banyak banget bajak laut untuk mengarungi lautan demi mencari harta tersebut. Harta karun ini yang biasa disebut sebagai One Piece. Dari kisah Roger inilah kemudian menginspirasi seorang anak desa yang mempunyai tubuh karet akibat memakan buah setan Hito Hito no Mi model Nika, yang bernama Monkey D Luffy. 

Luffy bermimpi untuk menemukan one piece dan menjadi raja bajak laut. Demi mewujudkan mimpinya itu Luffy mulai berlayar meninggalkan desanya. Dalam perjalanannya, Luffy menemukan orang-orang dengan berbagai keahlian dan merekrut mereka sebagai kru armada Luffy yang kemudian dikenal sebagai Straw Hat Pirates atau Bajak Laut Topi Jerami. 

Bahkan kini Luffy sudah disegani oleh para musuhnya, karena menjadi orang yang berpengaruh di lautan.

Sesuatu yang menarik bagi saya adalah kenapa Luffy bisa sampai sebesar itu? Bayangkan saja, Luffy mulai dari bukan siapa-siapa naik sebuah rakit, terus menjadi seorang kapten bajak laut yang berpengaruh di lautan. Padahal dalam kesehariannya Luffy digambarkan sebagai sosok yang polos terkesan bodoh dan selalu cengengesan.

Terlepas dari segala sikapnya itu, Luffy adalah seorang pemimpin yang keren banget menurut saya. Luffy sebagai kapten itu memenuhi semua kriteria sebagai seorang pemimpin visioner yang mempunyai infinite mindset, dan itu adalah kunci sukses bagi dia. 

apa itu infinite mindset dan kenapa itu bisa menjadi kesuksesan Luffy bisa menjadi Yonkou? 

Jadi begini, ada dua tipe pola pikir dalam hidup ini. Yang pertama adalah Finite Mindset, yaitu pola pikir terbatas yang terikat dengan aturan dan tujuan jelas. Sementara Infinite Mindset adalah pola pikir yang tidak terbatas dengan aturan dan tujuan yang tidak selalu jelas. 

Bayangkan, sampai sekarang tidak ada yang tahu sebenarnya one piece itu apa dan ada di mana. Untuk sukses mencari one piece diperlukan kapten yang mempunyai infinite mindset sekuat mungkin, Luffy adalah sosok tersebut. 

Ciri orang-orang yang mempunyai infinite mindset yaitu,

1. mempunyai tujuan untuk selalu mengembangkan diri.

2, Saling berkontribusi dan bekerja sama, bukan saling menjatuhkan.

3. Mewujudkan sebuah tujuan besar yang sudah ditetapkan.

Pada saat adegan Luffy ditawari Rayleigh  mengenai isi one piece dan rute untuk mencapainya, namun Luffy malah menolak tawaran tersebut. Karena jika Luffy mengetahui apa itu one piece dan bagaimana caranya kesana. Itu bukan lagi Infinite Mindset, akan tetapi Finite Mindset. 

Ya sudah jelaslah, tujuan dan aturannya sudah terpampang jelas. Oh jadi itu One Piecenya, adanya disitu, cara jalannya lewat situ. Sehingga nantinya serial one piece bakalan tidak seru lagi.

Simpelnya hidup ini adalah Infinite dan bukan Finite. Ibarat kata, kita ini adalah kapten bagi diri sendiri, karena pada akhirnya hidup kita adalah petualangan panjang yang kita lalui sendirian.

Tentu saja kita perlu mempunyai teman layaknya Luffy yang mempunyai kru dan teman bajak laut lainnya. Namun, yang menentukan kemana kapalnya akan berlayar adalah kapten atau diri kita sendiri. 

Sehingga kita perlu mengenal diri kita terlebih dahulu, seberapa kemampuan yang dimiliki, serta kekurangan yang perlu diperbaiki, dan cara mengatasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun