Mohon tunggu...
Muhammad FauzanJabir
Muhammad FauzanJabir Mohon Tunggu... Penulis - Namamu akan dikenang karena tulisanmu

Namamu akan dikenang karena tulisanmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya, Ciri Khas dan Keunikan Makassar

5 Mei 2020   22:16 Diperbarui: 8 Juni 2021   13:08 9156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya, Ciri Khas dan Keunikan Makassar (unsplash/arief hidayat)

Kapal bersistem layar pinisi adalah kapal layar tradisional Bugis terbesar, dan juga merupakan kapal layar tradisional Indonesia yang terbesar terbesar sejak menghilangnya jong raksasa.

Baca juga : Cara Membuat Putu Kacang, Kue Satu Khas Makassar

Coto Makassar

Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. 

Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan "burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang.

Coto makassar diperkirakan telah ada semenjak masa Kerajaan Gowa di abad ke-16. Dahulu hidangan coto bagian daging sapi sirloin dan tenderloin hanya disajikan untuk disantap oleh keluarga kerajaan. Sementara bagian jeroan disajikan untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem pengikut kerajaan.

Saat ini coto mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Masyarakat umum juga menyukai bagian daging sapi atau kerbau yang terletak di bagian punggung (sirloin) itu. 

Sementara beberapa penjual memberi pilihan daging sapi atau jeroan, atau campuran keduanya, untuk dihidangkan.

Coto makassar menjadi makanan khas dari kota makassar sendiri, rasanya yang cukup khas, dan campuran rempah -- rempah yang dicampur aduk sedemikian rupa, tentu menambah rasa gurih dari coto makassar.

Baca juga : Jodoh dan "Uang Panai" di Kalangan Masyarakat Suku Bugis Makassar

Sitobo Lalang Lipa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun