Banyak budaya dan keunikan dari masyarakat Makassar, dari sisi keseharian. Maupun dalam aspek kehidupan global yang menyeluruh. Jika dilihat dari konsep hidup dari orang Makassar, ada beberapa poin yang sangat mereka junjung tinggi dalam kehidupan sehari -- hari.
Contohnya adalah Siri' atau harga diri, dimana orang Makassar sangat menjunjung tinggi konsep hidup ini. Harga diri atau disebut dengan siri' dalam bahasa Makassar menjadi hal yang sangat tabu. Siri' diterapkan oleh masyarakat Makassar sebelum bertindak dan melakukan sesuatu. Bahkan siri atau harga diri bagi orang makassar harus diperjuangkan bahkan dengan nyawa sekalipun.
Siri'ji nanimmantang attalasa' ri linoa, punna tenamo siri'nu matemako kaniakkangngami angga'na olo-oloka.
Baca juga : Sutanto Tan, Tolak Pinangan dari Luar Negeri, Tetap Bersama PSM Makassar
Artinya, hanya karena rasa malu kita bisa hidup di dunia ini jika rasa malu itu sudah hilang maka lebih baik mati karena engkau tak bearati lagi sama sekali bahkan binatang lebih berharga dibanding dirimu.
Perkataan ini selalu diyakini dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan terbentuk menjadi budaya Siri' Na Pacce. Siri'berarti rasa malu (harga diri), sedangkan Pacce atau dalam bahasa Bugis disebut Pesse yang berarti : pedih atau pedas (keras, kokoh pendirian).
Pacce juga bisa berarti rasa Iba terhadap orang lain, dimana masyarakat Makassar juga menjunjung tinggi rasa iba terhadap orang lain yang kesusahan atau kesulitan.Â
Dimana kita tidak boleh hanya tinggal diam dan keras hati apabila ada seseorang yang sedang kesusahan. Dalam artian lain, kita harus merasa pedih juga atas apa yang orang lain rasakan.
Adapun keunikan dari dan ciri khas dari kota makassar yaitu :
Pinisi atau phinisi merupakan nama jenis kapal yang khas dimana UNESCO menetapkan seni pembuatan kapal Pinisi sebagai Karya Agung Warisan Manusia yang Lisan dan Takbenda pada Sesi ke-12 Komite Warisan Budaya Unik pada tanggal 7 Desember 2017.Â