Saat sadar, dan mengetahui kenyataan bahwa Tauke Besar meninggal dalam peristiwa tersebut, itulah saat di mana Bujang mulai merasa takut dan memiliki keraguan dalam banyak hal di hidupnya. Dia berpikir, apakah yang harus dia dilakukan selanjutnya? apa arti perjalanannya selama ini?, kemanakah dia harus pulang? Apa hakikat dari kehidupannya yang sebenarnya? Apakah dia sudah benar berada di dunia itu?
KELEBIHAN
Kelebihan dari novel ini adalah menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan pengaturan waktu, tempat dan penggambaran suasana yang sangat detail, sehingga pembaca bisa membayangkan hal yang ada dicerita tersebut. Novel ini juga mengambil tema cerita yang unik dan jarang ditemukan, yaitu tentang Shadow economy. Meskipun novel ini mengambil tema yang lumayan menakutkan bagi sebagian orang, tetapi diselingi nasehat-nasehat yang disampaikan penulis agar menginspirasi pembaca. Plot dan alur cerita yang menarik sehingga meski tema novel ini lumayan berat, namun pembaca tetap tertarik untuk membacanya.
KEKURANGAN
Novel ini memiliki kekurangan menggunakan beberapa kosakata yang tidak dijelaskan secara detail sehingga pembaca tidak paham dengan kejadian tersebut. Menggunakan alur maju-mundur sehingga membuat pembaca pusing dalam membacanya. Tokohnya terlalu banyak sehingga pembaca harus memberikan fokus lebih saat membaca.
KESIMPULAN
Mau sejauh apa pun kita pergi, seburuk apa pun hidup kita, sebenci apa pun kita dengan kenyataan, hakikatnya kita akan pulang. Mungkin kita tidak pulang secara fisik, tapi pulang pada hakikat kehidupan. Semua hal yang kita miliki, cepat atau lambat akan kembali kepada-Nya.
Inilah beberapa kutipan yang menginspirasi dari novel Pulang Tere Liye:
"Hidup ini bukan tentang mengalahkan siapa pun. Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu. Saat kamu mampu berdamai, maka saat itulah kau telah memenangkan seluruh pertempuran."
"Sejatinya, dalam hidup ini, kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme, ketidakpedulian, ambisi, rasa takut, pertanyaan, keraguan. Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lain mudah saja."
"Saat itu terjadi, kau telah pulang, Bujang. Pulang pada hakikat kehidupan. Pulang, memeluk erat semua kesedihan dan kegembiraan."