Mohon tunggu...
Muhammad Fatahillah Darma
Muhammad Fatahillah Darma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (43222010005)

Bicara seperlunya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Behavioral Conditioning Ivan Parlov dan Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   00:18 Diperbarui: 15 Desember 2023   00:52 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Penguatan  adalah proses pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan kemungkinan suatu perilaku dengan memberikan atau menghilangkan stimulus. Prinsip penguatan dibagi menjadi dua bidang: penguatan positif dan penguatan negatif.

-Penguatan Positive (Reinforcement)

Penguatan positif  adalah stimulus yang diberikan untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku baik, diikuti dengan stimulus suportif yang meningkatkan respon. Misalnya, seorang anak yang  pemalusecara alami mungkin diminta oleh gurunya untuk maju ke depan kelas dan membicarakan tentang gambar yang dibuat  anak tersebut  Setelah anak  membacakan cerita, guru memuji anak tersebut dan teman sekelasnya bertepuk tangan. Jika hal ini terjadi berulang kali, pada akhirnya anak akan berani tampil di depan kelas dan bahkan mungkin kehilangan rasa malunya. Rangsangan penguat positif adalah hal-hal mendasar seperti makanan, minuman, seks, dan kesehatan fisik. Selain itu, banyak hal lain yang dapat digunakan sebagai rangsangan penguat positif, seperti uang, persahabatan, cinta, pujian, penghargaan, perhatian, dan kesuksesan profesional.

-Penguatan Negatif

Penguatan negatif adalah peningkatan frekuensi perilaku positif karena hilangnya stimulus yang berbahaya (tidak menyenangkan). Misalnya, seorang ibu  memarahi anaknya setiap pagi karena tidak membersihkan tempat tidurnya, namun pada suatu pagi  anak tersebut membersihkan tempat tidurnya tanpa berkata apa-apa dan  ibu juga tidak memarahinya. Nantinya, anak akan lebih rajin membersihkan tempat tidur dibandingkan ibunya. Sikap marah. Perbedaan mutlak antara penguatan negatif dan positif terletak pada penghilangan dan penambahan suatu stimulus, yang keduanya bertujuan untuk meningkatkan  perilaku baik.

-Hukuman (Punishment)

Hukuman  Penguatan negatif tidak sama dengan hukuman, dan keduanya sangat berbeda. Penguatan negatif  bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu perilaku, sedangkan hukuman  bertujuan untuk menurunkan kemungkinan terjadinya suatu perilaku. Dalam penguatan negatif, sebuah konsekuensi meningkatkan respons, sedangkan dalam hukuman, sebuah konsekuensi menurunkan respons. Misalnya, jika Anda meminum obat saat  sakit kepala dan  sakit kepala hilang, maka Anda meminum obat yang sama saat  sakit kepala.

Menghilangkan sakit kepala dalam hal ini adalah penguatan negatif, sedangkan jika setelah minum obat  kita mengalami reaksi alergi tentunya kita tidak akan meminum obat itu lagi karena alergi dalam hal ini adalah salah satu bentuk Punishment agar tidak terjadi perilaku  yang sama. diulangi lain kali. Hukuman  adalah  konsekuensi yang mengurangi atau menghilangkan kemungkinan terjadinya suatu perilaku.

Misalnya, saat anak bermain pisau, kulit jari-jarinya akan terpotong jika pisau tidak diarahkan dengan benar. Pada akhirnya, anak  akan lebih jarang bermain pisau. Dalam hukuman juga ada pembagian antara positif dan negatif. Hukuman positif adalah ketika suatu perilaku menjadi berkurang jika disertai dengan rangsangan yang tidak menyenangkan, misalnya ketika  anak mendapat nilai buruk di sekolah, dimarahi orang tuanya, dan akibatnya anak  akan belajar lebih giat agar tidak mendapat hukuman dari orang tuanya. (hal ini tidak mungkin terjadi). bahwa anak tersebut akan mendapat nilai jelek). Hukuman negatif, suatu perilaku yang berkurang ketika stimulus positif atau menyenangkan dihilangkan. Misalnya seorang anak mendapat nilai buruk karena terlalu banyak bermain dengan temannya dan malas belajar, kemudian anak tersebut dihukum oleh orang tuanya karena tidak  bermain dengan temannya selama sebulan, akhirnya anak tersebut berhenti bermain. bermain dengan teman-temannya. terlalu sering berteman atau  mengutamakan belajar.

Perbedaan Antara Pengkondisian Klasik dan Pengkondisian Operan Pada dasarnya teori pembelajaran klasik (classical conditioning) dan teori pembelajaran instrumental (operant conditioning) berbeda.

 Hal ini dapat dilihat pada:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun