Agility dan Delivery Capability: Sinergi untuk Sukses di Era Pengembangan Sistem Informasi Dinamis
Dalam dunia yang semakin dinamis, pengembangan sistem informasi (ISD) menjadi salah satu elemen krusial yang mendukung keberlangsungan bisnis di era digital. Organisasi menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam memastikan bahwa sistem informasi mereka mampu mengikuti perubahan bisnis yang cepat dan mendadak.Â
Salah satu konsep kunci dalam mengatasi tantangan ini adalah kemampuan tim untuk mendeliver solusi secara rutin (delivery capability) dan beradaptasi terhadap perubahan yang tidak terduga (agility). Weidong Xia, Shekhar Rathor, dan Dinesh Batra dalam artikel mereka yang diterbitkan pada tahun 2024 di International Journal of Information Systems and Project Management menyatakan bahwa kemampuan delivery dan agility merupakan dua kapabilitas yang saling melengkapi dan memiliki dampak besar terhadap hasil proyek ISD.Â
Dalam studi mereka, yang melibatkan 160 proyek pengembangan perangkat lunak, ditemukan bahwa kemampuan agility berperan sebagai mediator yang signifikan antara kemampuan delivery dan hasil respons perubahan. Temuan ini memperkuat pemahaman bahwa tim ISD harus mampu menyeimbangkan antara stabilitas operasional dengan kemampuan beradaptasi untuk mencapai keberhasilan proyek di lingkungan yang tidak pasti.
Hasil penelitian Xia dkk. juga menekankan bahwa meskipun kemampuan agility memiliki dampak besar terhadap respons perubahan, hal ini tidak selalu berkorelasi langsung dengan kepuasan proyek. Pada sisi lain, kepuasan proyek lebih dipengaruhi oleh kemampuan tim dalam mendeliver solusi sesuai dengan ekspektasi yang telah direncanakan.Â
Dengan semakin maraknya adopsi metode agile dalam berbagai proyek teknologi informasi, studi ini memberikan kontribusi penting bagi para praktisi untuk memahami bagaimana dua kapabilitas ini bekerja secara sinergis dalam mencapai tujuan proyek yang optimal.
Artikel oleh Xia, Rathor, dan Batra (2024) menunjukkan temuan menarik tentang bagaimana tim pengembangan sistem informasi perlu mengembangkan dua kapabilitas utama: delivery capability dan agility. Penelitian yang dilakukan pada 160 proyek ini mengungkapkan bahwa 62,2% dari tim yang memiliki delivery capability tinggi juga cenderung memiliki agility yang lebih baik. Delivery capability adalah kemampuan tim untuk memenuhi target yang telah direncanakan, baik dari segi waktu, biaya, maupun kualitas. Sebaliknya, agility mencerminkan kemampuan tim dalam merespons perubahan tak terduga dengan cepat dan efisien.Â
Dalam dunia yang semakin dinamis, kebutuhan untuk bereaksi cepat terhadap perubahan ini menjadi semakin krusial. Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2021 oleh Felipe dkk. mendukung temuan ini, dengan menyatakan bahwa organisasi dengan organizational agility yang tinggi mengalami peningkatan performa hingga 30% dalam menghadapi kondisi pasar yang berubah.
Namun, yang lebih menarik dari penelitian ini adalah bagaimana agility bertindak sebagai jembatan antara delivery capability dan hasil respons perubahan. Dengan kata lain, sebuah tim dengan delivery capability yang kuat tidak akan bisa merespons perubahan secara efektif tanpa agility. Sebanyak 57,5% dari hasil proyek yang berhasil dalam penelitian ini dicapai berkat kemampuan tim untuk menyeimbangkan kedua kapabilitas ini.Â
Kapabilitas agility memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan prioritas proyek sesuai dengan perubahan kondisi bisnis atau teknologi yang tidak terduga, sesuatu yang sangat relevan dalam proyek pengembangan perangkat lunak yang sering mengalami perubahan persyaratan.
Dampak positif dari agility juga terlihat jelas dalam bagaimana tim mengelola perubahan persyaratan. Misalnya, 75% dari proyek yang timnya mampu merespons perubahan persyaratan secara cepat dilaporkan lebih memuaskan klien dibandingkan proyek yang mengalami keterlambatan dalam mengadopsi perubahan tersebut. Temuan ini menyoroti pentingnya kemampuan belajar dari perubahan, di mana tim dengan kapabilitas agility yang kuat tidak hanya mampu merespons perubahan, tetapi juga belajar dari pengalaman untuk meningkatkan kemampuan mereka di masa depan.
Namun, meskipun agility memiliki dampak besar terhadap kemampuan tim untuk merespons perubahan, hasil penelitian menunjukkan bahwa agility tidak selalu berkorelasi langsung dengan kepuasan proyek. Hanya sekitar 28,6% dari proyek yang menunjukkan hubungan langsung antara agility dan kepuasan proyek.
Ini menunjukkan bahwa kapabilitas delivery tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi persepsi klien terhadap keberhasilan proyek. Hasil ini memberikan wawasan yang berharga bagi para praktisi untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya fokus pada fleksibilitas, tetapi juga tetap mempertahankan stabilitas dan kepastian dalam deliverables proyek mereka.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Xia, Rathor, dan Batra (2024), dapat disimpulkan bahwa keseimbangan antara delivery capability dan agility sangat penting dalam keberhasilan proyek pengembangan sistem informasi. Meskipun agility memungkinkan tim untuk merespons perubahan secara efektif, delivery capability tetap menjadi landasan penting yang menentukan kepuasan klien terhadap proyek.
Agility memainkan peran penting dalam merespons perubahan yang tak terduga, namun tidak secara langsung berkorelasi dengan kepuasan proyek tanpa adanya kemampuan delivery yang baik. Oleh karena itu, para manajer proyek perlu memperhatikan kedua aspek ini secara seimbang untuk memastikan keberhasilan proyek mereka, terutama di lingkungan bisnis yang dinamis.
Implikasi dari penelitian ini sangat jelas: tim ISD perlu membangun agility tanpa mengorbankan delivery capability. Organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung fleksibilitas dalam merespons perubahan, sembari memastikan stabilitas dan keandalan dalam memenuhi persyaratan proyek.Â
Mengadopsi metode agile dalam pengembangan perangkat lunak adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Namun, organisasi juga harus terus meningkatkan kemampuan operasional tim untuk menjamin kualitas dan kepuasan dalam jangka panjang. Penelitian ini memberikan fondasi penting bagi para praktisi untuk mengembangkan strategi yang lebih komprehensif dalam manajemen proyek ISD.
Referensi :
Xia, W., Rathor, S., & Batra, D. (2024). Team delivery capability and agility: Complementary effects on information systems development project outcomes. International Journal of Information Systems and Project Management, 12(3), 28-47. https://doi.org/10.12821/ijispm120302Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H