Dampak positif dari agility juga terlihat jelas dalam bagaimana tim mengelola perubahan persyaratan. Misalnya, 75% dari proyek yang timnya mampu merespons perubahan persyaratan secara cepat dilaporkan lebih memuaskan klien dibandingkan proyek yang mengalami keterlambatan dalam mengadopsi perubahan tersebut. Temuan ini menyoroti pentingnya kemampuan belajar dari perubahan, di mana tim dengan kapabilitas agility yang kuat tidak hanya mampu merespons perubahan, tetapi juga belajar dari pengalaman untuk meningkatkan kemampuan mereka di masa depan.
Namun, meskipun agility memiliki dampak besar terhadap kemampuan tim untuk merespons perubahan, hasil penelitian menunjukkan bahwa agility tidak selalu berkorelasi langsung dengan kepuasan proyek. Hanya sekitar 28,6% dari proyek yang menunjukkan hubungan langsung antara agility dan kepuasan proyek.
Ini menunjukkan bahwa kapabilitas delivery tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi persepsi klien terhadap keberhasilan proyek. Hasil ini memberikan wawasan yang berharga bagi para praktisi untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya fokus pada fleksibilitas, tetapi juga tetap mempertahankan stabilitas dan kepastian dalam deliverables proyek mereka.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Xia, Rathor, dan Batra (2024), dapat disimpulkan bahwa keseimbangan antara delivery capability dan agility sangat penting dalam keberhasilan proyek pengembangan sistem informasi. Meskipun agility memungkinkan tim untuk merespons perubahan secara efektif, delivery capability tetap menjadi landasan penting yang menentukan kepuasan klien terhadap proyek.
Agility memainkan peran penting dalam merespons perubahan yang tak terduga, namun tidak secara langsung berkorelasi dengan kepuasan proyek tanpa adanya kemampuan delivery yang baik. Oleh karena itu, para manajer proyek perlu memperhatikan kedua aspek ini secara seimbang untuk memastikan keberhasilan proyek mereka, terutama di lingkungan bisnis yang dinamis.
Implikasi dari penelitian ini sangat jelas: tim ISD perlu membangun agility tanpa mengorbankan delivery capability. Organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung fleksibilitas dalam merespons perubahan, sembari memastikan stabilitas dan keandalan dalam memenuhi persyaratan proyek.Â
Mengadopsi metode agile dalam pengembangan perangkat lunak adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Namun, organisasi juga harus terus meningkatkan kemampuan operasional tim untuk menjamin kualitas dan kepuasan dalam jangka panjang. Penelitian ini memberikan fondasi penting bagi para praktisi untuk mengembangkan strategi yang lebih komprehensif dalam manajemen proyek ISD.
Referensi :
Xia, W., Rathor, S., & Batra, D. (2024). Team delivery capability and agility: Complementary effects on information systems development project outcomes. International Journal of Information Systems and Project Management, 12(3), 28-47. https://doi.org/10.12821/ijispm120302Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H