Mohon tunggu...
muhammad faluthy
muhammad faluthy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

saya gemar bermasyarakat dan mencari tahu permasalahan yang terjadi di msyarakat

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Perkembangan dan Permasalahan Industri Ayam Boiler di Indonesia

13 Juli 2024   16:57 Diperbarui: 13 Juli 2024   22:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Muhammad Faluthy

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM

Program Studi Ekonomi Pembangunan

Indonesia memilki potensi yang luar biasa banyak mulai dari segi letak geografis, memiliki iklim tropis, memiliki tanah yang subur dan kaya akan hasil mineralnya , serta 62% wilayah indonesia di dominasi oleh laut yang luas dan kaya akan sumberdaya nya. Dengan melimpahnya sumber daya alam yang di miliki oleh Indonesia, Indonesia bisa menjadi salah satu negara produsen terbesar di dunia dari banyak sektor mulai dari sektor laut yaitu perikanan, sektor peternakan yaitu sapi, kambing, ayam dan lain-lain, sektor pertanian dan perkebunan yaitu cabai, cengkeh dan buah buahan, dan sektor hasil bumi yaitu batubara, emas, gas alam, dan minyak bumi.

            Salah satu sektor industri yang dalam kurang waktu tiga tahun kebelakang ini terlihat perkembangannya adalah sektor peternakan yaitu industri ayam ras dan ayam boiler. dapat di lihat dari keempat provinsi  yaitu; Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur rata-rata mengalami peningkatan, meskipun juga sedikit mengalami penurunan terutama di provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

 Sumber: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDg4IzI=/produksi-daging-ayam-ras-pedaging-menurut-provinsi.html. 

Hal Ini membuktikan bahwa perkembangan industri ayam ras dan ayam boiler di Indonesia cukup signifikan, dan dalam perkembangannya industri ini juga sangat berperan penting terhadap perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai sebagai produsen makanan akan tetapi industri ini sangat berbepran penting juga terhadap peningkatan pendapadatan dan pengurangan pengangguran hal ini di karnakan banyaknya tenaga kerja yang di libatkan baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam memproduksi ayam mulai dari peternakan, distribusi, hingga pemasaran. Di daerah pedesaan biasanya alternatif pekerjaan sangatlah terbatas namun dengan hadirnya industri ayam ras dan ayam boiler di suatu wilayah pedesaan dapat menawarkan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat agar mempunyai pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

            Tentunya dengan perkembangan industri ayam ras dan ayam Boiler yang ada di indonesia memiliki potensi yang harus terus di kembangangkan bukan hanya di indonesia saja tetapi juga di kembangan di dunia internasional seperti PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang sudah memulai perkembangannya di dunia internasional

Dilansir dari; https://ekonomi.bisnis.com/read/20220713/12/1554474/ekspor-ayam-ke-singapura-charoen-pokphand-cpin-kantongi-rp40-miliar. Pada tanggal 13 Juli 2022 PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Melalukan ekspor pertamanya dengan produk unggas ke Singapura dengan total nilai Rp.2 miliar. Dan jumlah tonase produk yang di ekspor untuk pertamkalinya seberat 50 ton. Dan dalam kesepakatannya PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Dengan importir Singapura PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. akan mengirim 1.000 ton yang akan di lakukan bertahap hingga akhir periode 2022.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Bapak Menteri Pertanian dan jajarannya dan stakeholder yang telah hadir mendukung dan merealisasikan sehingga ekspor perdana ke Singapura dapat terlaksana," ujar Presiden Komisaris CPIN Hadi Gunawan Tjoe dalam sambutannya. Sebelumnya pada 20 hingga 23 Juni 2022 telah terlaksana audit country level oleh Singapore Food Agency (SFA). Pada 30 Juni 2022, CPIN telah tersertifikasi oleh SFA dan ditetapkan sebagai perusahaan unggas Indonesia yang dapat melakukan ekspor ke Singapura.

            Namun pada kenyataannya di lapangan yang terjadi, kontribusi pemerintah dalam hal membantu perkembangan industri ayam ras dan boiler masih kurang maksimal dalam sikap netral keberpihakannya. Dalam beberapa tahun kebelakang sekitar pada tahun 2018-2019

Dilansir dari ; https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/harga-anjlok-integrator-peternak-mandiri-diminta-melaporkan-broker-ayam-mereka bahwa anjloknya harga ayam boiler di peternak diduga ada permaianan broker atau distributor di balik anjoknya harga ayam. Dikutip dari ; bapak Wawan selaku pelaku usaha di bidang industri ayam potong mengatakan bahwa pada sekitar tahun 2018-2019 hasil pengembangbiakan ayam boiler yang di kembangkan oleh petenak mandiri sedang mengalami peningkatan dari segi kualitasnya sehingga memicu amarah dari Corporate Besar yang tidak ingin memiliki saingan dan ingin memonopoly pasar akan tetapi peran pemerintah terhadap hal itu tidak memiliki sifat netral terhadap semua pelaku usaha peternak ayam boiler sehingga yang terjadi di pasar harga ayam boiler peternak mandiri di yang saat itu di harga Rp.8.000-Rp10.000 per kg di hantam oleh harga peternak Corporate Besar di angka Rp.4.000-Rp7.000 per kg hal ini mengakibatkan kerugian besar-besaran yang di alami oleh peternak mandiri karna gagal panen.

            Saat ini kondisi yang terjadi adalah Corporate Beser sudah menguasai mayoritas pasar industri ayam Boiler yang ada di indonesia , perkembangan peternak mandiri untuk bisa mencapai titik tertinggi peningkatan nya dalam pengembangbiakan ayam boiler sangatlah sulit digapai, banyak faktor yang membuatnya sulit meningkatkan nya kembali karna akan bersaing di pasar dengan Corporate besar, sumberdaya yang dimiliki Corporate besar sangatlah banyak dan lengkap mereka memiliki mulai dari  peternakan sendiri, produksi pakan sendiri, produksi bibit sendiri, produksi vaksin sendiri, dan pemasarannya sendiri mulai dari unggasnya hingga produk pengolahannya. Sedangkan peternak mandiri masih sangat kerukangan dalam sumberdaya yang di milikinya, ditambah permasalahan yang di alami peternak mandiri adalah vaksinasi juga masih membeli ke Corporate, pakan juga sebagian besar masih membeli produk pakan milik Corporate dan bibit ayam yang masih membeli ke Corporate Besar itu, pada saat yang bersamaan Corporate Besar sedang melakukan pengurangan bibit yang dijualnya sebesar 30% dari biasanya. Sedangkan bibit yang di gunakan untuk kebutuhan Corporate itu sendiri juga besar, lalu bagaimana dengan peternak mandiri untuk bisa medapatkan bibit yang biasa mereka beli kepada Corporate untuk kebutuhan indutri peternakan ayam boiler milik mereka.

           

            Lantas bagaimana nasib keberlanjutan peternak mandiri terhadap industri ayam boiler? Mereka hanya bisa berharap dan berusaha agar hal ini tetap bisa membawa kebaikkan dan keadilan bagi mereka. Namun tidak sedikit pula yang akhirnya menyarah dan memilih menggulung tikar usahanya. Mereka sangat berharap kepada pemerintah terkait untuk dapat membatu dan memberikan solusi bagi mereka, namun  hingga saat ini peran pemerintah terkait terhadap masalah ini belum bisa memberikan bantuan, solusi ,dan sikap netral yang maksimal terhadap semua pelaku usaha ayam boiler demi keberlanjutan dan kebaiakan bersama. Menurut kami sebagai masyarakat dan mahasiswa peternak mandiri di indonesia tidak bisa di remehkan mereka mempunyai peran yang penting terhadap perekonomian dan ketenaga kerjaan di Indonesia serta mereka memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan industri ayam boiler di indonesia, sayangnya mereka masih mempunyai kendala yaitu kekurangan dalam sumberdaya yang mereka miliki untuk bisa bersaing dengan Corporete-Corporate Besar yang ada. Dan sudah saatnya dan seharusnya menurut kami pemerintah harus mengambil sikap dan tindakan untuk mendapatkan solusi bagi peternak mandiri. mungkin pemerintah bisa memberikan pengetahuan, pengarahan, dan pembinaan seperti misalnya; tentang bagaimana pengembangbiakan ayam boiler secara modern, atau memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat pakan,dan vaksin kepada peternak mandiri. Agar ketergantuangan peternak mandiri kepada Corporate berkurang, karna semakin besarnya ketergantungan peternak mandiri terhadap Corporate bisa membuat Corporte dapat mengoligopoly pasar atau bahkan memonopoly pasar industri ayam boiler yang ada di Indonesia.

           

.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun