Mohon tunggu...
Muhammad Faisal
Muhammad Faisal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Harga Gas LPG 3 Kg di Kalsel dan Kalteng, Apa yang Mempengaruhinya?

4 Mei 2023   18:40 Diperbarui: 4 Mei 2023   18:44 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram (kg) atau LPG bersubsidi berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia. Kota memiliki kewenangan untuk mengatur HET gas cair dengan mempertimbangkan kondisi daerah. “Ya tentu saja semuanya berdasarkan aturan, kemudian setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda-beda”, kata Rida Mulyana, Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), dalam rapat di Kementerian ESDM. Sumber daya Jumat (11 April).  Dalam keadaan lain, kata Rida, daerah hanya memiliki sedikit kekuatan untuk mengatur logistik gas elpiji 3kg ini. “Karena Anda tidak bisa memenangkannya untuk semua orang secara setara. 

Berbeda dengan BBM single price yang semuanya dikelola (ditangani) oleh Pertamina,” ujarnya. Sebagai informasi, pedoman pemerintah daerah yang dapat mengatur HET tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG (Sekretaris Energi dan Sumber Daya Alam) (ESDM). 

Pasal 24 menyatakan bahwa harga eceran LPG tertentu ditetapkan oleh Menteri berdasarkan hasil kesepakatan badan-badan terkait yang dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, daya beli masyarakat dan marjin keuntungan yang wajar, serta sarana dan prasarana penyaluran dan penyaluran LPG, pemerintah daerah bersama pemerintah daerah menetapkan HET khusus LPG untuk pengguna LPG tertentu pada penyerahan LPG tertentu. titik ke sub distributor.

Di Banjarmasin, terjadi kelangkaan gas seberat tiga kilogram atau biasa disebut tabung melon di beberapa tempat. Selain tabung melon ini langka, harga tabung melon ini bisa mencapai Rp 32.000 hingga Rp. 60.000 per tabung terutama secara eceran. Sedangkan harga jual tertinggi (HET) di pangkalan hanya Rp 17.500 per tabung. dampak kelangkaan tabung melon ini banyak warga yang rela mengantri untuk mendapatkan gas elpiji 3kg ini.

“Yang paling murah saya dapat Rp 40.000. Terakhir saya cek di toko, harganya sudah Rp 60.000, jadi saya harus antre untuk mendapatkan harga murah itu,” kata Ernawati, warga yang mengantre untuk membeli. pada hari Selasa elpiji 3 kilogram berlokasi di kelurahan syamsudin noor, kecamatan Landasan Ulin kota Banjabaru. 

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/047/KUM/2015 Tentang Harga Eceran LPG tabung 3 Kg Maksimal Rp 17.500. Pemerintah juga memerintahkan untuk memberikan LPG bersubsidi kepada rumah tangga, UKM, petani dan nelayan. Kemudian, pada 30 Oktober 2017, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengeluarkan surat edaran penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kg di wilayah sasaran dan sesuai namanya. Surat edaran tersebut ditujukan kepada pegawai negeri, pengusaha selain usaha mikro, yang nilai bersihnya, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat komersial, lebih dari 50 juta atau omset tahunannya lebih dari 300 juta, seluruh masyarakat berpenghasilan lebih dari Rp 1.500.000 per bulan dan tidak memiliki kartu disabilitas dari kabupaten/desa setempat, tidak menggunakan tabung elpiji 3 kg dan menggunakan tabung elpiji selain 3kg.

Sedangkan di kalteng harga gas elpiji 3kg masih tinggi, Pada Oktober 2022, harga LPG 3 kg bersubsidi di Kota Palangkaraya naik menjadi Rp 60.000 per tabung karena kelangkaan. Isu ini menjadi sorotan oleh Fairid Naparin, Wali Kota Palangkaraya. Bulan lalu di Palangkaraya harga LPG 3 kilogram naik beberapa kali lipat dibanding bulan sebelumnya. “Harga ini tidak masuk akal. Kalau harga Rp 22.000-25.000 masih normal. Tapi sekarang sudah sampai Rp 40.000, berarti digandakan, tentu kami mohon maaf, kata Fairid Nafarin.

Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melalui Koperasi Perdagangan Industri Kecil Menengah setempat mengancam akan mencabut izin agen dan pangkalan LPG 3 kg jika menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Samsul Rizal, Direktur Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKMP) Kota Palangka Raya mengatakan, saat ini tim gabungan perwakilan Kota Palangka Raya dan perwakilan Pertamina menetapkan harga eceran gas cair 3 kg. cukup tinggi yaitu Rp 35.000. 40.000Rp. per tabung

“Sebagian tidak mau mengaku mengambil elpiji 3 kg dari agen atau pangkalan. Mereka mengaku mendapatkan gas dari pengecer sehingga harganya tinggi," katanya, Kamis di Palangka Raya, Antara, 27 April.

Menghadapi persoalan itu, Samsul tak segan-segan membatalkan izin agen atau pangkalan yang menjual elpiji 3kg lebih dari Rp22 ribu per tabung, sedangkan HET di Kecamatan Rakumpit sebesar Rp24.000 per tabung.

Tujuan pemeriksaan bersama Satpol PP, DPKUKMP, Setda Kota Palangka Raya, Desa Menteng dan Pertamina adalah untuk menekan tingginya harga jual elpiji 3kg di eceran. “Setidaknya pemeriksaan ini bisa menjadi bahan penilaian kami untuk mengetahui apa yang menyebabkan harga elpiji eceran tinggi. Nanti akan kami diskusikan dengan Pertamina. Nanti semua agen dan pangkalan yang “jahat” akan dicabut izinnya dan tidak bisa lagi mencoba." dia menjelaskan.

Di tempat yang sama, Asisten SBM 1 Kalimantan Tengah Pertamina Edi menegaskan, agen dan pangkalan elpiji 3 kg yang melakukan pelanggaran seperti menjual di atas HET dll juga akan dikenakan sanksi.

Sanksinya tidak serta merta pemutusan hubungan usaha (PHU), tetapi menilai sesuai kesalahannya dan menerima sanksi yaitu sanksi pertama, kedua dan ketiga, sanksi yang paling berat yaitu PHU.  

Sekarang harga gas elpiji 3kg di kalsel sudah turun menjadi Rp.22.000 di eceran, sedamgkan di kalteng harga gas elpiji 3kg Rp.35.000 di eceran.

Dengan naiknya harga gas elpiji 3kg sangat berdampak negatif, meningkatnya angka kemiskinan di kalangan masyarakat kurang mampu, terutama mereka yang bergantung pada gas elpiji 3kg sebagai sumber utama.

Sebagian besar pemuka agama menekankan pentingnya keadilan sosial agar harga elpiji 3 kilogram tetap terjangkau masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.

Beberapa tokoh agama juga menyatakan bahwa kenaikan harga elpiji 3kg harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan pasokan elpiji 3kg. 

Dari paparan diatas dengan tingginya harga gas lpg 3kg di kalimantan tengah di bandingkan kalimantan selatan, penulis berpendapat bahwa pemerintah kalimantan tengah bisa memperhatikan masyarakat yang kurang mampu yang membutuhkan gas lpg 3kg sebagai sumber utama dengan cara memberikan subsidi kepada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun