Misalnya,
Review pertama: 1 hari setelah mempelajari informasi baru
Review ke-2: 3 hari setelah review pertama
Review ke-3: 7 hari setelah review ke-2
Review ke-4: 21 hari setelah review ke-3
Review ke-5: 30 hari setelah review ke-4
Review ke-6: 45 hari setelah review ke-5
Review ke-7: 60 hari setelah review ke-6
Nah, jadi semakin sering sebuah informasi itu diulang/dipanggil di kepala kita, maka kita akan semakin ingat tentang informasi tersebut.
Kenapa selalu ingat nama mantan meski sudah tidak saling menghubungi? karena kamu masih sering mengijinkan namanya untuk selalu hadir di kepalamu hehe, gamon ya gamon.
seperti itu juga informasi-informasi lainnya, seperti hasil belajar kita, hafalan kita, dll.
3. Sederhanakan, rangkum, dan padatkan informasi.
Gunakan perangkat mnemonik seperti akronim, karena ini terbukti meningkatkan efisiensi pembelajaran.[3]
Contoh:
jika kita ingin menghafal saraf kranial secara berurutan, kita dapat menggunakan akronim/kalimat ini:
Oh Oh Oh To Touch Face (that) Very Good Very Amazing Handsome (Oleh guru saya Bu Octa dengan sedikit modifikasi.)
-> Dalam urutan nomor. Saraf kranial adalah: Olfactory(I), Optik(II), Okulomotor(III), Troklear(IV), Trigeminal(V), Abducen(VI), Fasial(VII), Vestibular(VIII), Glossopharyngeal (IX), Vagus(X), Aksesori(XI), Hypoglossal(XII)
Nah metode tersebut akan membuat otak kita lebih mudah untuk memanggil ingatan kita mengenai hal yang berkaitan seperti kalimat di atas, Oh pertama bermakna Olfaktori, Oh kedua adalah Optik, Oh ketiga adalah Okolumotor, dan seterusnya.
Apakah kamu menggunakan metode ini dalam belajar?