Perkembangan dunia pendidikan kini tengah mengalami proses perubahan masa yang amat sangat di bilang sangat penting khususnya bagi kita sendiri dan terlebih kepada orang lain dan bangsa kita sendiri, perkembangan tidak hanya soal pelayanan tentang pendidikanÂ
yang berkualitas dan optimal saja akan tetapi juga akan menentukan output dari peserta didik di masa yang berkelanjutan pada nantinya. Dengan berkembangnya zaman
 dan teknologi pada masa kini membuat kita lebih mudah dalam meng akses apapun yang melalui banyak media dan lain sebagainya, namun lita terlbih bukan hanya sekedar menikmati saja
 akan tetapi kita harus siap akan perkembangan zaman yang berkmebang secara pesat seperti pada masa kini telebih dalam dunia pendidikan yang awal mulanya berada dalam fase
 4.0 kemudian berevolusi menjadi fase 5.0 dan dimana kita harus mempunyai tiga literasi yang perlu kita rombak yang pertama yaitu literasi data, literasi manusia dan yang terakhir yaitu tentang literasi teknologi itu tersebut.
      Peranan pendidikan bukan halnya dalam ranah konteks materi pendidikan yang di ajarkan dalam kelas oleh guru pendidik itu saja namun, bagaimana cara kita ber pendidikan guna memanfaatkan keadaan sosial di sekitar kita dan mencetak karakter manusia mempunyai perubahan sosial antara masyarakat bangsa, negara dan masyarakat di nseluruh dunia pada nantinya, maka tak heran jikala kita dituntut untuk lebih giat lagi dalam menghadapi fase 5.0 sebagai salah satu cara perubahan sosial, zaman, dan teknologi tersebut.
      Fase 4.0 masih terbilang singkat untuk di revolusi dan menghadapi perubahan di fase point 5.0 kenapa bisa? Karena mengingat di point 4.0 dimana per industrian masi terbilang gagal dalam mengalami perubahan tersebut, ditambah sekarang yang sudah menginjak point 5.0, nah point 5.0Â
ini pertama kali diluncurkan oleh negara jepang yang mana itu sangat berdampak bagi kalangan semua bidang meskipun di point 4.0 ada beberapa bidang mungkin yang bisa lolos dalam mengalami perubahan akan tetapi di point 5.0 iniÂ
kemungkinan besar juga akan belum siap karen hitungan di point 4.0 mereka sudah berhasil dan kemudian direvolusikan menjadi 5.0 maka mereka yang tadinya berhasil dengan dengan perubahan mereka maka mau tidak mau mereka juga akan merasa terbebani dalam menghadapi point 5.0 ini.
      Sementara itu seperti yang sudah saya jelaskan di atas tadi bahwasanya era digital point 5.0 ini di kemukakan oleh masyarakat otoritas jepang yang sedang meberlakukan sistem serba cerdas yang mana mereka seakan akan sudah bersahabat dengan manusia dengan kata lain yaituÂ
pekerjaan manusia akan tergantikan oleh adanya sistem yang mereka buat dan bahkan mereka lebih mampu dan unggul di atas manusia yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri sebenarnya, nah era digital point 5.0 ini merupakan salah satuÂ
ancaman atau tantangan bagi masyarakat indonesia ini pada umumnya dalam menerima perubahan sosial dan teknologi, maka ke depannya permasalahan-permasalahan yang ada dalam bangsa ini harus cepat di selesaikan karena biar kita bersih sebelum menerima perubahan dan dapat fokus akan perubahan teknologi era digital di point 5.0 ini.
Sebelum kita menghadapi perubahan era digital di point 5.0 ini, maka kita harus mengetaui paradigma pendidikan terlebih dahulu, nah paradigma itu sendiri mempunyai dua macam yang pertama yaitu paradigma liberal merupakan suatu proses pendidikan yang selalu berusahaÂ
untuk menyesuaikan pendidikan dengan keadaan di luar pendidikan, kemudian yang kedua yaitu paradigma radikal ialah suatu paradigma yang memperjuangkan dunia politik dan dunia ekonomi masyarakat dimana disaat pendidikan itu berada. Namun dengan adanya paradigma baru ini yg ada pada era digital point 5.0 ini tidak akan membawa dampak negatif saja melainkan akan menjadi bertambah nya beban pada bangsa itu sendiri pada nantinya.
Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0 seperti Internet on Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan),Â
Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Society 5.0, sebuah masa di mana masyarakat berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial oleh sistem yang mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik. Society 5.0 akan menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial.
Menuju perubahan era digital point 5,0 dengan adanya paradigma baru ini maka akan lebih membutuhkan regulai yang jelas dan kongkret sehingga tidak akan terjadi akan ke simpang siuran tafsir dalam meng implementasikan nya. Selain merancang paradigma yang baru damaÂ
era digital di point 5.0 ini nasi ada tantangan lain yang dapat membelenngu bangsa ini yaitu kurang maksimalnya Sumber Daya Manusia yang kita miliki, dan pada dasarnya sebagai pendidik harusnya mampu akan semua perubahan yangÂ
akan mereka alami kemudian siap dalam mempelajari peserta didik dan tidak hanya mempelajari dalam segi materi dan melatih mereka akan tetapi lebih di usahakan dalam memberikan contoh yang mana peserta didik akan faham apa maksud dari pendidik tersebut dan berlakukan secara bertahap dengan variasi keberagaman,.
Dengan adanya paradigma baru di era digital point 5.0 ini maka paradigma lama tentunya akan di revolusi sesuai perubahan teknologi pada masa kini yaitu paradigma baru lebih mengutamakan kemampuan berfikir peserta didik ssecara kritis dan ber inovatif dalam menghadapi era digitalÂ
point 5.0 dengan tetap memegang perubahan sosial dan teknologi di masa ini dan masa yang akan mendatang. Dalam menghadapi era digital 5.0 pada masa saat ini kita akan memberi contoh pada teknologi digital yaitu seperti pemerintahÂ
yang telah memasangkan akses jaringan 5G dan data center, dari contoh disamping kita dapat menguraiakan tentang berkembangnya sistem teknologi pada masa kini yaitu dimana kita lebih cepat meng akses internet yang di dalamnyaÂ
erdapat data dan informasi, kemudian masih banyak lagi contoh yang lain seperti melakukan pelatihan melalui Program Kartu Prakerja dan Digital Leadership Academy, mengeluarkan regulasi UU Cipta Kerja dan aturan pelaksanaannya, mengembangkan ekosistem UMKM digital.
Indonesia pun harus siap menghadapi perubahan menjadi Society 5.0, di mana sejumlah besar informasi dari sensor wilayah fisik diakumulasikan ke dalam wilayah maya (cyberspace). Dalam cyberspace, big data dianalisis oleh Artificial Intelligence (AI), dan hasilnya akanÂ
dikembalikan ke wilayah fisik untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. "Kuncinya adalah tetap kita harus membangun talenta digital dan meningkatkan literasi digital kepada masyarakat umum," Ucap Menko Airlangga. Namun sebelum itu kita harusÂ
memastikan terlebih dahulu dengan keadaan yang ada pada bangsa ini terlebih tentang masalah-masalah yang belum terselesaikan dan mengingat kita harus benar benar unggul dalam peningkatan Sumber Daya Manusia dimana kita harus paham betul mengenai perubahan atau perkembangan era digital society 5.0 pada saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI