Banyak orang yang terjebak dalam istidraj karena mereka menganggap bahwa kenikmatan yang mereka dapatkan adalah anugerah yang memuliakan. Padahal, sebenarnya kenikmatan tersebut adalah sebuah ujian yang harus dihadapi. Istidraj dapat membuat manusia lupa kepada Allah Swt. dan merasa bahwa mereka tidak membutuhkannya lagi. Istidraj seringkali menipu manusia dengan mengalihkan perhatian mereka dari kebenaran yang sebenarnya dan membutakan mereka terhadap bahaya yang menintai di balik kenikmataan yang mereka rasakan.
Rasulullah Saw. bersabda: "Bila kamu melihat allah memberi pada hamba dari (perkara)dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah Swt".(HR. Ahmad 4:145)
Jika seseorang terjebak dalam istidraj. Maka ia akan merasa senang dan nyaman dengan kenikmatan dunia yang diberikan Allah Swt. meskipun ia jarang atau bahkan tidak pernah beribadah. Hal ini dapat membuat seseorang semakin jauh dari Allah dan semakin gemar dalam berbuat maksiat. Orang yang terjebak dalam istidraj akan merasa hidupnya lancar-lancar saja, namun sebenarnya ia sedang diuji oleh Allah Swt. istidraj dapat membuat seseorang lupa akan hakikat hidupnya dan tidak menyadari akibatnya. Hingga pada saatnya Allah Swt. akan mencabut semua kesenangan sampai mereka termengu dalam penyesalan  yang terlambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H