Mohon tunggu...
Muhammad Fadillah
Muhammad Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - S-1 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PENDIDIKAN SOSIOLOGI

hobi saya suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Penerapan Pendidikan Multikultural terhadap Sikap Toleransi Siswa di Sekolah Dasar Negeri

26 Juni 2024   11:17 Diperbarui: 26 Juni 2024   12:30 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  PENDAHULUAN

      Pendidikan multikultural telah menjadi strategi penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menghadapi keragaman budaya dan agama di Indonesia. Pendidikan multikultural memegang peranan penting dalam lingkungan pendidikan dasar negara untuk menciptakan tipe peserta didik yang lebih toleran dan peka terhadap perbedaan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pendidikan multikultural pada siswa sekolah dasar negeri mempengaruhi sikap efikasi diri mereka. Keberagaman budaya dan agama yang dimiliki Indonesia memberikan peluang besar untuk menggunakan pendidikan multikultural sebagai solusi mengatasi permasalahan sosial yang timbul dari perbedaan tersebut. Dalam konteks ini, penting untuk memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai efektivitas penerapan pendidikan multikultural dalam mengubah sikap siswa di sekolah dasar.

PEMBAHASAN 

Tingkat Penerapan Pendidikan Multikutural Dan Sikap Toleransi Siswa SD Negeri

       Pendidikan multikultural merupakan pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan perbedaan budaya seperti ras, agama, bahasa, gender, kelas sosial, suku, kemampuan dan usia pada semua mata pelajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas proses pembelajaran. Sekolah dasar negeri menerapkan pendekatan ini dengan mendorong sikap menghargai, menghargai dan menerima keberagaman dalam kurikulumnya serta kegiatan tambahan seperti kerja sosial dan kegiatan sosial lainnya yang meningkatkan kesadaran sosial siswa. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendidikan multikultural di SD Negeri telah diterapkan dengan baik.

     Menurut Ngainun Naim, toleransi adalah kemampuan untuk menghormati sifat dasar, keyakinan dan tindakan orang lain. Di SD negeri, toleransi dijaga dengan menerapkan perilaku positif di dalam dan di luar kelas. Perkuliahan dilaksanakan melalui kerja kelompok, diskusi terbuka dan doa pagi berdasarkan keyakinan masing-masing siswa. Selain itu, kajian agama sesuai dengan keyakinan individu. Di luar kelas, kami berupaya menumbuhkan toleransi melalui 3S (Senyum, Terima Kasih, Terima Kasih) dan praktik menyambut dan berterima kasih kepada guru saat masuk dan keluar sekolah(Asendi 2018).

Hubungan Penerapan Pendidikan Multikutural Dengan Sikap Toleransi Siswa Di Sd Negeri

      Tujuan pendidikan multikultural adalah mewujudkan budaya integritas, toleransi, dan saling menghormati berdasarkan nilai-nilai sakral. Pendidikan adalah kunci untuk mencapai tujuan ini. Sekolah Dasar Swaroo berupaya mencapai tujuan pendidikan multikultural dengan menanamkan sikap menghargai, menghormati keberagaman dan penerimaan di seluruh kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler seperti pengabdian masyarakat yang mengupayakan pengembangan siswa. 'Sikap sosial. Selain itu, kami mendukung penerapan pendidikan multikultural di sekolah dengan menciptakan lingkungan belajar positif yang penuh rasa saling menghormati dan semangat kekeluargaan(Asendi 2018).

 

Pengaruh Pendidikan Multikutural Terhadap Sikap Toleransi Siswa Sd Negeri

      Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Iwan Rahmadan dan rekan. Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan budaya dan pendidikan humaniora mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa di sd Pancasila Sungai Kakap. Temuan ini didukung oleh pernyataan Ngainun Naim bahwa pendidikan Islam multiras tidak mengecualikan atau mendorong peserta didik berdasarkan ras, agama, suku atau golongan. Semua orang dari berbagai latar belakang diperlakukan sama dan diberi kesempatan untuk memahami keadaan unik mereka.

Dalam konteks ini, tidak ada perbedaan pentingnya siswa. Setiap orang mempunyai hak yang sama dan berhak untuk diperlakukan sama. Melalui penelitian ini, kami menemukan bahwa pendidikan multikultural di pusat-pusat pendidikan dasar negeri diperlukan untuk menumbuhkan sikap siswa. Pelatihan ini mencakup penanaman sikap menghargai, menghormati dan menerima keberagaman dalam kurikulum serta kegiatan pelengkap seperti: Pekerjaan sosial sangat penting. Selain itu, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung penuh rasa saling menghormati dan semangat kekeluargaan dapat berperan penting dalam meningkatkan ketahanan siswa(Asendi 2018).

Sikap siswa setelah mandapatkan pembelajaran pendidikan multikultural di sd negeri

     Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Iwan Rahmadan dan rekannya. Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan budaya dan pendidikan humaniora mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa di SMA Pancasila Sungai Kakap. Temuan ini didukung oleh pernyataan Ngainun Naim bahwa pendidikan Islam multiras tidak mengecualikan atau mendorong peserta didik berdasarkan ras, agama, suku atau golongan. Semua orang dari berbagai latar belakang diperlakukan sama dan diberi kesempatan Tmemahami keadaan unik mereka.

Dalam konteks ini, tidak ada perbedaan pentingnya siswa. Setiap orang mempunyai hak yang sama dan berhak untuk diperlakukan sama. Melalui penelitian ini, kami menemukan bahwa pendidikan multikultural di pusat-pusat pendidikan dasar negeri diperlukan untuk menumbuhkan sikap siswa. Pendidikan ini mencakup penanaman sikap menghargai, menghormati dan menerima keberagaman dalam kurikulum serta kegiatan pelengkap seperti: Pekerjaan sosial itu penting. Selain itu, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung penuh rasa saling menghormati dan semangat kekeluargaan dapat berperan penting dalam meningkatkan ketahanan siswa.

Berdasarkan pengolahan data peneliti, hasil angket sikap siswa kelas 1 sd negeri Ciwaringin Kabupaten Cirebon menunjukkan bahwa siswa tersebut termasuk dalam kategori orang kuat. Kuesioner berjumlah 15 pertanyaan dan berjumlah 35 responden. Karena skor maksimum setiap item adalah 4 poin, maka skor terbaik untuk kuesioner adalah 2100 poin (15 pertanyaan x 35 responden x skor tertinggi 4). poin).

Total skor yang dikumpulkan dari data yang diperoleh setelah selesainya survei pendidikan multikultural adalah 1671 poin. Berdasarkan analisis statistik, skornya mencapai 80% dari skor positif sehingga tergolong dalam kategori kuat yaitu dari 80% hingga 100%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tanggapan siswa terhadap pertanyaan baik positif maupun negatif menunjukkan tingkat setuju yang tinggi, dengan mayoritas sangat setuju atau setuju(Sartika, Nasehudin, dan Suniti 2020).

TOLERANSI

    Pendidikan yang menumbuhkan toleransi penting dilakukan dalam masyarakat multikultural, dimana setiap orang mempunyai latar belakang, asal usul, kepercayaan, ras dan bahasa yang berbeda. Keberagaman ini dapat menjadi penyebab konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus memanfaatkan kesempatan untuk menumbuhkan toleransi terhadap perbedaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa (Suciartini, 2017).

Angraeni dkk. (2022) menekankan bahwa sikap toleransi terhadap perbedaan ras, budaya, dan agama harus diintegrasikan ke dalam seluruh lingkungan keluarga, komunitas, dan sekolah. Keberagaman yang dimiliki siswa sekolah mencakup beragam budaya dan nilai-nilai yang dibawa setiap orang dari rumah dan masyarakat sekitar. Toleransi seperti ini sangat penting karena menjadi dasar untuk menjaga hubungan baik di sekolah dan di masyarakat.

Pendidikan multikultural dan toleransi adalah landasan penting dalam masyarakat yang bermakna. Di sini pendidikan tidak hanya sekedar menanamkan ilmu pengetahuan, namun juga menciptakan sikap dan nilai yang menghargai keberagaman (Wardhani, 2018). Dengan pengetahuan tersebut, masyarakat belajar menghargai, memahami dan menerima perbedaan budaya, agama, dan suku. Hal ini membuka peluang dialog terbuka dan inklusi antar kelompok yang berbeda, sehingga membantu mengurangi prasangka dan diskriminasi.

Oleh karena itu, pendidikan multikultural yang mengedepankan toleransi tidak hanya menciptakan lingkungan inklusif di sekolah dan masyarakat, tetapi juga menciptakan generasi yang siap menghadapi dunia yang semakin mengglobal dalam kaitannya dengan keberagaman(Dwi et al. 2024).

KESIMPULAN

Dari informasi pelaksanaan pendidikan multikultural di sekolah dasar negeri dan dampaknya terhadap sikap sabar siswa, dapat disimpulkan bahwa pendidikan multikultural mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kesadaran sosial dan toleransi siswa terhadap keberagaman budaya dan agama. Penerapan pendidikan multikultural yang efektif menciptakan lingkungan belajar inklusif dimana siswa belajar memahami dan menerima perbedaan secara positif. Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural memiliki dampak signifikan terhadap sikap siswa dengan meningkatkan pemahaman dan toleransi terhadap perbedaan. Respon positif siswa terhadap berbagai nilai menunjukkan tingkat penerimaan yang tinggi terhadap berbagai aspek sikapnya. Selain menularkan pengetahuan umum, pendidikan budaya membentuk sikap siswa untuk beradaptasi dan menghargai keberagaman di dunia. Hal ini penting untuk mempersiapkan generasi masa depan yang tidak hanya kompeten secara akademis, namun juga memiliki keterampilan sosial yang kuat untuk menghadapi tantangan dunia. Oleh karena itu, pendidikan multikultural di pusat-pusat pendidikan dasar negeri tidak hanya penting, tetapi juga merupakan investasi strategis untuk menciptakan masyarakat yang bersatu dan harmonis di mana semua orang dihormati dan mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.

SARAN

Kita harus memastikan bahwa nilai-nilai multikultural dan toleransi terhadap perbedaan budaya dan agama dimasukkan secara sistematis ke dalam kurikulum sekolah dasar. Hal ini termasuk mengembangkan bidang pembelajaran spesifik dan menambahkan contoh keragaman pada materi pelajaran. Mendorong pengembangan rasa hormat, saling mendukung dan empati di lingkungan sekolah melalui program pengembangan pribadi dan penilaian perilaku inklusif. Evaluasi secara berkala efektivitas program pendidikan multikultural dalam meningkatkan sikap siswa terhadap toleransi. Pemantauan yang berkelanjutan akan membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memperbaiki keberhasilan yang telah ditunjukkan.

REFERENSI

Asendi, M A. 2018. "Pengaruh penerapan pendidikan multikultural terhadap sikap toleransi siswa SD Negeri Suwaru Kecamatan Pagelaran." Skripsi.

Dwi, Anisa et al. 2024. "Analisis Pengaruh Implementasi Pendidikan Multikultural Terhadap Sikap Toleransi Keberagaman Siswa Sekolah Dasar Inklusi." : 1112--19.

Sartika, Dewi, Nasehudin Nasehudin, dan Suniti Suniti. 2020. "Pengaruh Penerapan Pendidikan Multikultural Terhadap Sikap Dan Toleransi." Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi 9(1): 27--42.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun