Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil Haritsah
Muhammad Fadhil Haritsah Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA

Muhammad Fadhil Haritsah. Seorang guru IPA disalah satu sekolah swasta yang saat ini sedang menempuh Magsiter S2 dengan program studi Pendidikan Lingkungan di Salah Satu Universitas di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Green City Sebagai Filosofi Berkelanjutan: Strategi Menuju Kota Berwawasan Lingkungan

27 Desember 2024   18:32 Diperbarui: 27 Desember 2024   18:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar8. Contoh Green City di kota Freiburg, Jerman(sumber: innovation-academy.de)

Salah satu contoh yang menonjol adalah Copenhagen di Dernmark, yang telah lama dianggap sebagai salah satu kota terhijau di dunia. Sejak tahun 2020, kota ini berkomitmen untuk menjadi kota bebas karbon pada tahun 2025. Copenhagen menggunakan energi angin untuk lebih dari 50% konsumsi listriknya, serta mengintegrasikan sistem transportasi ramah lingkungan yang berbasis sepeda dan kendaraan listrik. Sebagai kota yang berbasis pada prinsip-prinsip keberlanjutan, Copenhagen juga memperkenalkan kebijakan yang mendukung penghijauan ruang terbuka, seperti taman kota dan atap hijau pada gedung-gedung tinggi (Almeida et al., 2021).

Gambar 5. Contoh Green City di kota Copenhagen, Denmark (sumber: greencitytimes.com)
Gambar 5. Contoh Green City di kota Copenhagen, Denmark (sumber: greencitytimes.com)

b. Singapura

Singapura, dengan proyek "City in a Garden"-nya, merupakan contoh lain dari keberhasilan Green City. Negara kota ini berhasil mengintegrasikan keberlanjutan dalam perencanaan urban, memanfaatkan ruang terbatas untuk menciptakan kebun kota dan taman vertikal. Pada tahun 2020, Singapura meluncurkan rencana untuk memperluas sistem taman vertikal dan fasilitas ramah lingkungan lainnya, termasuk pengelolaan air hujan yang efisien dan penggunaan energi terbarukan untuk sebagian besar gedung-gedung pemerintah dan komersial. Ini menjadikan Singapura sebagai salah satu pelopor Green City di Asia Tenggara (Cheong et al., 2020).

Gambar 6. Contoh Green City di negara Singapura (sumber: citiesfuture.com)
Gambar 6. Contoh Green City di negara Singapura (sumber: citiesfuture.com)

c. Vancouner, Kanada

Di belahan dunia lain, Vancouver di Kanada juga telah menetapkan dirinya sebagai model Green City. Sejak 2020, kota ini telah berfokus pada kebijakan pengurangan emisi karbon, pengelolaan limbah yang efisien, dan pengembangan transportasi hijau seperti kendaraan listrik dan jalur sepeda. Vancouver berencana untuk mencapai emisi nol pada tahun 2050 dan telah berhasil mengurangi jejak karbon kota secara signifikan berkat penerapan teknologi energi hijau dan desain bangunan yang ramah lingkungan. Inisiatif-inisiatif ini melibatkan komunitas lokal, yang turut berperan dalam merancang dan menerapkan kebijakan-kebijakan keberlanjutan (Kumar et al., 2020).

Gambar 7. Contoh Green City di kota Vancouver, Kanada(sumber: natureworldnews.com)
Gambar 7. Contoh Green City di kota Vancouver, Kanada(sumber: natureworldnews.com)

d. Freiburg, Jerman

Freiburg, di Jerman, adalah contoh kota yang berhasil menerapkan Green City dengan fokus pada pengelolaan energi yang berkelanjutan dan transportasi ramah lingkungan. Sejak 2020, Freiburg telah menjadi model kota berkelanjutan dengan membangun bangunan-bangunan berenergi rendah, serta mempromosikan penggunaan kendaraan listrik dan sepeda. Kebijakan pengelolaan limbah dan sistem energi terbarukan yang diterapkan di kota ini menjadikannya contoh sempurna bagi kota-kota yang ingin mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya (Buchholz et al., 2021).

Gambar8. Contoh Green City di kota Freiburg, Jerman(sumber: innovation-academy.de)
Gambar8. Contoh Green City di kota Freiburg, Jerman(sumber: innovation-academy.de)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun