Diakui bahwa pajak adalah satu persoalan yang selalu menarik untuk didiskusikan dan dicarikan jalan keluarnya. Persoalan pajak adalah persoalan sejarah peradaban manusia yang menjadi perhatian dan kajian akademisi dan praktisi. Mendiskusikan pajak tidak pernah tuntas. Mengapa? Karena pajak terkait berbagai aspek kehidupan manusia.Â
Asa suksesnya pengumpulan uang pajak bisa diibaratkan sebuah lagu berjudul 'Benci Tapi Rindu'. Benci dikarenakan pajak selalu memberikan gambaran yang masih 'menakutkan' karena sifatnya memaksa. Sedangkan rindu memberikan gambaran agar pajak bisa berperan lebih dalam hal penggunaan atau hasilnya.Â
Oleh karena itu, perlunya kepatuhan yang harus dipahami oleh setiap orang dalam membayar pajak. Kepatuhan menjadi poin penting berhasilnya pengumpulan uang pajak untuk negara. Pajak harus menjadi yang terbaik di dalam melakukan kehidupan bersama dalam masyarakat. Tanpa pajak, masyarakat akan mengalami kesulitan di dalam menjalankan kehidupannya.Â
Pajak harus menjadi komitmen bersama untuk terus dipahami. Langkah melakukan redistribusi pajak pun menjadi hal penting yang merupakan agenda bersama untuk terus dipikirkan dan dilaksanakan dengan cara yang bijak.
Setiap orang secara sadar atau tidak pasti merindukan kondisi masyarakat adil dan sejahtera. Kondisi tersebut hanya bisa terwujud melalui alat pajak. Cita-cita luhur bangsa yang tercantum dalam konstitusi sudah menegaskan hal itu. Semoga harapan mengangkat negeri ini menjadi lebih baik bisa segera tercapai.
Penulis:
Muhammad Fadhilah, S.Tr.Pa (Konsultan Pajak)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H