Indonesia merupakan negara yang toleran, terbukti Indonesia menduduki rangking ke-123 sebagai negara paling toleransi di Dunia. Terdapat 6 ajaran agama yang ada di Indonesia, yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan mayoritas penduduknya menganut ajaran agama Islam.Â
Hal ini terbukti Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbanyak di seluruh dunia dan juga mayoritas umat muslim di Indonesia mengikuti mazhab Syafii.Â
Dengan beberapa julukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan berbagai keberagaman dan juga sebagai negara kesatuan yang kemudian di sahkan sebagai Negara kesatuan republik Indonesia. Indonesia sebagai negara kesatuan sekaligus sebagai negara yang toleran tidak terlepas dari berbagai permasalahan maupun polemik yang ada di Indonesia, terlebih teknologi di Indonesia sudah mulai berkembang dan maju.Â
Banyak persoalan maupun polemik yang ada di Indonesia, baik itu persoalan sosial, ekonomi bahkan persoalan agama. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya menganut ajaran agama Islam merupakan suatu hal yang bukan merupakan nilai lebih bagi negara Indonesia. Semakin canggih teknologi yang ada di Indonesia, semakin banyak pula permasalahan yang ada, khususnya permasalahan terkait agama.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin yakni Rahmat bagi seluruh alam merupakan suatu hal yang dapat dijadikan pedoman agama Islam di Indonesia, menjadi pribadi muslim yang saling toleransi dengan agama lainnya yang ada di Indonesia, menjadi pribadi muslim yang saling menghargai terhadap sesama, maupun menjadi seorang muslim yang penuh kesadaran terhadap karakter beragama.Â
Zaman yang semakin maju, agama Islam yang semakin menyebar luas di berbagai penjuru daerah di Indonesia dan juga Islam sebagai contoh ketenteraman umat beragama yang dapat diterapkan di Indonesia.Â
Namun hal tersebut kini tersingkirkan dengan banyaknya persoalan agama yang ada di Indonesia, khususnya agama Islam. Masyarakat Indonesia yang mulai terpengaruh terhadap ajaran yang didapat dari hal yang belum tentu sesuai dengan syariat Islam, penggunaan media sosial yang kurang efektif, orang tua yang keliru dalam mendidik anak untuk menjadi orang yang beragama. Peran pemuda saat ini sangat penting di tengah-tengah banyak persoalan agama di Indonesia.Â
Pemuda Indonesia sebagai generasi penerus harus tetap berpegang teguh terhadap ajaran yang dianutnya. Kedewasaan sikap dari dalam diri seorang pemuda yang saat ini dibutuhkan. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang pemuda dalam menghadapi persoalan agama :
> Meningkatkan kualitas manusia sebagai makhluk sosialmanusia sebagai makhluk sosial yang pandai dalam berinteraksi (sumber: dokumen pribadi)
Manusia sebagai makhluk sosial harus senantiasa mengedepankan nilai kerukunan terhadap manusia lainnya. Kerukunan bernegara dan juga beragama menjadi nilai yang harus diterapkan oleh para pemuda, karena hal ini akan menjadi nilai positif bagi Indonesia sebagai negara yang rukun dengan rakyatnya yang memiliki jiwa sosial.Â
Pola perilaku manusia dalam suatu lingkungan adalah hasil dari proses interaksi manusia dengan lingkungannya yang melibatkan emosional individual dan sosial (Hantono & Pramitasari, 2018). Dengan bersosialisasi dengan masyarakat maupun para pemuda lainnya, hal ini dapat menjadi nilai kokoh para pemuda dalam menghadapi berbagai persoalan agama yang ada di Indonesia. Indonesia yang berpegang teguh pada Pancasila sebagai Bhineka Tunggal Ika dalam artian berbeda beda tetapi tetap sama yang merupakan pedoman bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi para pemuda dengan Bersatu menghadapi berbagai persoalan agama yang ada di Indonesia.
> Keseriusan dalam menuntut ilmu
sebuah bentuk keseriusan dalam belajar (sumber: dokumen pribadi)
Menjadi pribadi yang berilmu merupakan motivasi dan harapan tersendiri dari seorang pemuda. Pemuda yang berilmu yang dapat menjadi generasi penerus bangsa untuk dapat melanjutkan berbagai aspek yang sudah ada. Menuntut ilmu merupakan salah satu bagian terpenting bagi kehidupan manusia, tanpa adanya ilmu manusia tidak akan bisa berkembang (Khasanah, 2021).
Hal yang perlu diperhatikan oleh para pemuda ialah belajar dengan seorang guru yang ahli ilmu dan juga alim yang dapat membantu dalam proses menuntut ilmu, tidak terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang tidak benar yang dapat merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Selain itu, para pemuda harus bersungguh-sungguh dalam belajar, fokus terhadap apa yang dipelajari dan tidak terpengaruh dengan pergaulan yang bebas. Hal ini dapat membantu para pemuda dengan lebih siap menghadapi persoalan-persoalan agama yang ada di Indonesia.
Dengan berbagai hal-hal tersebut, para pemuda akan lebih siap dalam menghadapi berbagai persoalan agama yang ada di Indonesia, sehingga orang-orang yang hendak merusak generasi bangsa dan juga dapat menjerumuskan generasi penerus dengan ajaran yang mereka miliki yang tidak sejalan dengan syariat Islam tidak dapat melakukan hal itu. Selain itu juga, mereka tidak dapat merusak ajaran agama Islam dari berbagai aliran maupun ajaran yang tidak sejalan dengan syariat Islam yang sesungguhnya, dan juga Islam akan tetap menjadi agama yang rahmatan lil alamin bagi umat muslim yang ada di Indonesia.
Daftar Pustaka
Afandi, P. W., Asikin, I., & Junaedi, L. (2016). Meningkatkan Ketakwaan melalui Proses Ingtrospeksi Diri (Analisis Pendidikan terhadap QS Al-Hasy Ayat 18). Prosiding Pendidikan Agama Islam, 1, 249--261. Diakses pada 30 Juli 2023. melalui link https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/4747.
Hantono, D., & Pramitasari, D. (2018). Aspek Perilaku Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial Pada Ruang Terbuka Publik. Nature: National Academic Journal of Architecture, 5(2), 85. Diakses pada 30 Juni. Melalui link https://doi.org/10.24252/nature.v5i2a1.
Khasanah, W. (2021). Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Islam. Jurnal Riset Agama, 1(2), 296--307. Diakses pada 30 Juni melalui link https://doi.org/10.15575/jra.v1i2.14568.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H