Oleh. LPPM STIE BII Bekasi
Pendahuluan
Dalam era digital yang terus berkembang, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi semakin vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kabupaten Bekasi, dengan pesatnya perkembangan UMKM, menjadi contoh nyata bagaimana sektor ini dapat menjadi penggerak utama ekonomi wilayah.
 Berdasarkan laporan terbaru, Kabupaten Bekasi telah menunjukkan potensi luar biasa, dengan 19 pelaku UMKM berpotensi menuju pasar internasional dan 5 di antaranya telah berhasil melakukan ekspor. Kemajuan ini terjadi seiring dengan berbagai inisiatif dan dukungan, baik dari Dinas Koperasi dan UKM maupun melalui inisiatif smart city yang membantu menggerakkan pertumbuhan UMKM di wilayah ini.Â
Dalam konteks ini, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Internasional Indonesia (STIE BII) Bekasi, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM), berperan penting dalam mendukung pertumbuhan tersebut.
Sebagai lembaga yang berkomitmen mengembangkan dan memfasilitasi UMKM, LPPM STIE BII Bekasi menjalankan berbagai fungsi, mulai dari penelitian, pengembangan, hingga pendampingan UMKM di Kabupaten Bekasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih berdaya saing dan adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan era digital.
 Aplikasi seperti Bebeli yang mampu meningkatkan omzet UMKM adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal. LPPM STIE BII berperan dalam menjebatani pengetahuan dan keterampilan digital kepada pelaku UMKM, sehingga mereka dapat meraih peluang baru dan lebih efektif dalam menjalankan bisnis mereka.
Selain berfokus pada pengembangan UMKM, LPPM STIE BII Bekasi juga berkomitmen dalam menyiapkan mahasiswa yang berorientasi pada kewirausahaan dan usaha kecil. Dengan memanfaatkan pengetahuan akademis dan praktik langsung, mahasiswa didorong untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam mengembangkan sektor UMKM.Â
Melalui Lomba UMKM Competitions dan berbagai kegiatan lainnya, mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga praktik langsung dalam dunia entrepreneurship. Dengan pendekatan ini, diharapkan lulusan STIE BII Bekasi dapat menjadi agen perubahan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, berkontribusi pada pengembangan UMKM, dan siap menghadapi tantangan di era digital.
Pembahasan Â
LPPM STIE BII Bekasi telah mengambil langkah penting dalam memajukan ekonomi lokal melalui penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bekasi. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, LPPM memiliki peran strategis dalam mengembangkan potensi UMKM yang terus meningkat.Â
Dengan jumlah pelaku UMKM yang mencapai angka signifikan, Kabupaten Bekasi menunjukkan potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional. Kehadiran LPPM STIE BII Bekasi memberikan angin segar karena menggabungkan pendekatan akademis dengan kebutuhan praktis di lapangan.
Kabupaten Bekasi memiliki sejumlah UMKM yang sudah menembus pasar internasional. Hal ini menunjukkan kesiapan dan kapabilitas mereka untuk bersaing di tingkat global.
 LPPM STIE BII Bekasi melihat peluang ini sebagai momentum untuk memperkuat pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM agar lebih banyak yang bisa go international. Pendekatan yang dilakukan mencakup pemberian bimbingan teknis dan manajerial, serta pengetahuan tentang standar internasional dan pemasaran global.
Salah satu keberhasilan yang patut dicatat adalah lima pelaku UMKM di kabupaten ini yang telah sukses mengekspor produk mereka. Ini bukan sekadar pencapaian individual, tetapi sebagai inspirasi bagi UMKM lainnya.Â
LPPM berperan dalam memberikan pelatihan yang berkelanjutan terkait ekspor dan pengelolaan bisnis internasional. Dengan demikian, UMKM dapat memastikan bahwa kualitas produk mereka setara dengan standar yang diterima di pasar luar negeri.
Selain itu, kawasan ini telah menyaksikan peningkatan signifikan jumlah UMKM yang telah masuk ke fase "unggul naik kelas." Ini menandakan bahwa banyak UMKM yang sudah tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang dan menjadi lebih kompetitif.Â
LPPM STIE BII Bekasi mendukung dengan menawarkan program peningkatan kapasitas yang melibatkan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan. Hal ini tidak hanya menguntungkan UMKM, tetapi juga menyiapkan mahasiswa dengan pengalaman praktis yang berharga.
Lomba UMKM Competitions 2024 yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Bekasi menjadi ajang penting untuk mendorong inovasi di antara pelaku UMKM. Sebagai mitra kerjasama, LPPM STIE BII Bekasi terlibat dalam proses evaluasi dan pelatihan peserta. Kompetisi ini membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan pasar yang dinamis.
Penerapan konsep kota cerdas atau smart city di Kabupaten Bekasi menjadi katalis bagi perkembangan UMKM. Pemerintah setempat percaya bahwa inovasi teknologi dapat memacu pertumbuhan UMKM. LPPM mendukung inisiatif ini dengan melakukan penelitian tentang teknologi yang relevan dan bagaimana UMKM dapat memanfaatkannya untuk efisiensi operasional dan peningkatan layanan mereka.
Integrasi digital adalah hal yang tidak dapat dihindari di era ini, dan aplikasi seperti Bebeli menunjukkan bagaimana teknologi dapat langsung berdampak pada omzet UMKM. LPPM STIE BII Bekasi menganggap penting peran teknologi dalam transformasi digital UMKM.Â
Melalui workshop dan seminar, LPPM terus memberikan wawasan tentang bagaimana aplikasi dan teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing dan akses pasar.
Sebagai lembaga akademis, STIE BII Bekasi melalui LPPM berupaya mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki orientasi kuat terhadap UMKM. Program kurikulum dirancang agar mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam riset dan pengabdian. Ini memastikan bahwa lulusan memiliki kemampuan dan kesadaran tentang pentingnya UMKM dalam perekonomian.
LPPM juga fokus dalam mengembangkan kolaborasi antara mahasiswa dan UMKM, dengan tujuan untuk menghasilkan inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan pasar. Kolaborasi ini menciptakan atmosfer belajar yang dinamis dan memberikan hasil yang langsung dirasakan oleh pelaku UMKM.Â
Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat belajar langsung dari pengalaman lapangan, sementara UMKM mendapatkan perspektif baru yang fresh.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, melalui dukungan Dinas Komunikasi Informatika, terus memudahkan akses informasi dan teknologi bagi UMKM. Upaya ini sejalan dengan misi LPPM untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pelaku UMKM, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital ini.
LPPM STIE BII Bekasi berperan sebagai penghubung antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah. Dengan pendanaan riset dan proyek pengabdian, LPPM memastikan bahwa setiap program yang diluncurkan berdampak langsung dan berkelanjutan. Fokus utama adalah menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM yang berdaya saing tinggi.
Seiring dengan peningkatan potensi UMKM, ada tantangan yang harus dihadapi, termasuk akses modal dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia. LPPM proaktif dalam mencari solusi melalui berbagai inisiatif, seperti pelatihan keuangan dan pengelolaan risiko, serta kemitraan dengan lembaga keuangan untuk akses pembiayaan yang lebih terjangkau bagi UMKM.
LPPM STIE BII Bekasi yakin bahwa dengan pendekatan terfokus dan kolaboratif, UMKM di Kabupaten Bekasi dapat bertransformasi menjadi pilar utama ekonomi lokal dan berkontribusi secara signifikan pada ekonomi nasional. Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, pelaku UMKM akan terus berinovasi dan bertransformasi, siap menghadapi lebih banyak peluang dan tantangan di masa depan.
Penutup
LPPM STIE BII Bekasi berperan penting dalam pengembangan ekonomi lokal Kabupaten Bekasi melalui dukungannya terhadap UMKM. Sebagai lembaga yang menggabungkan pendekatan akademis dengan kebutuhan praktis di lapangan, LPPM memberikan bimbingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM, yang tidak hanya meningkatkan kapasitas mereka tetapi juga membuka peluang untuk bersaing di pasar internasional.Â
Keberhasilan beberapa UMKM dalam menembus pasar global membuktikan efektivitas upaya ini dan memberi dorongan bagi lebih banyak pelaku usaha untuk mengikuti jejak mereka.
Integrasi teknologi dan penerapan konsep smart city di Kabupaten Bekasi juga didorong oleh LPPM untuk mempercepat pertumbuhan UMKM dalam era digital. Melalui kerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait, serta pemanfaatan aplikasi digital seperti Bebeli, LPPM menyediakan platform yang dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan UMKM. Di sisi lain, penyiapan mahasiswa yang berorientasi pada UMKM turut menjadi fokus utama LPPM, dengan menyediakan kurikulum dan pengalaman lapangan yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Pada akhirnya, dengan membangun kolaborasi yang kuat antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah, LPPM STIE BII Bekasi berhasil menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM yang berdaya saing tinggi.
 Tantangan seperti akses modal dan pengembangan sumber daya manusia ditangani secara proaktif melalui berbagai inisiatif dan kemitraan strategis. Dengan pendekatan yang kolaboratif dan berkelanjutan ini, UMKM di Kabupaten Bekasi berpotensi menjadi pilar utama ekonomi lokal, sekaligus memberi kontribusi signifikan pada perekonomian nasional !? Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 31 Oktober 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI