Mohon tunggu...
Muhammad Dziyaul Haqwahid
Muhammad Dziyaul Haqwahid Mohon Tunggu... Penulis - Instagram @youull__

Hidup berkah itu ketika kehidupan dunia senapas dengan tujuan akhirat, Niat Yang Baik Pasti Berujung Baik Pula

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Cerpen

25 Maret 2021   08:00 Diperbarui: 25 Maret 2021   08:03 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/muhammad_dziyaul

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

 Selamat Pagi, Selamat Beraktivitas. Semoga Keberkahan Selalu Menyertai kita Aamiin. Kali ini saya sedikit merenungi kelalaian saya atau mungkin khilaf saya sehingga saya mendapat teguran dari salah satu jama'ah shalat di masjid.

pada suatu malam hari saya mengejar adik kecil saya si Fulan bin Fulan  usianya masih 2 tahun namun dia sangat aktif bagi saya , dia lari sangat cepat hingga ke pengujung gang (biasa di sebut perempatan) si Fulan saya angkat saya ajak pulan namun dia meminta ke arah yang lain sambil menangis ,saya paling tidak tega melihat anak kecil menangis akhirnya pun dia mengajak bermain ke sebuah toko milik saudara saya dia diam saja bermain-main dengan tenang dan pada saat itu terdengar suara bedug isya' sayapun bergegas ke masjid dekat toko itu,

eh si Fulan bin Fulan menangis minta ikut tapi dia di tenangkan sama pemilik toko dengan melihatkan video kesukaannya namun si Fulan bin Fulan tetap ngak mau akhirnya pun dia terpaksa saya ajak ke masjid,mungkin dia masih tergolong dalam balita yang tidak bisa mengendalikan emosi nya namun saya yakin bahwa dia tidak akan mengganggu kekacauan di dalam masjid itu , dia saya beri handphone dan melihat game Pou kesukaannya namun volumenya saya kecilkan ,namanya anak kecil ya pasti senang dan tertawa kecil waktu itu saya tinggal ambil air wudhu,

dan setelah saya ambil air wudhu saya di tegur oleh salah seorang jama'ah yang usianya jauh lebih tua dari saya dengan kata "Nang Masjid Ngowo Arek Cilik" (Ke masjid bawa anak kecil) dengan raut wajah penuh dengan amarah di hadapan saya dan banyak jama'ah,bergegas saya ambil Fulan bin Fulan dari tempat duduknya dan saya gendong untuk pulang sambil dia menangis dan di hati saya terbesit maaf yaa dek saya ngak bermaksud keras ke kamu cuma kakak malu karena membawa kamu ke masjid mungkin mengusik ketenangan di dalam masjid atau mengganggu shalatnya bapak yang menegur saya tadi,

sambil menetes derai air mata saya peluk Fulan bin Fulan dan saya bisikkan suatu saat nanti kamu pasti bisa mengerti dek,semoga engkau tumbuh dengan membawa bekal ilmu dan iman agar tahu arti semua ini,akhirnya saya ajak pulang setelah diperjalanan menuju rumah dia mulai diam, saya timang timang dia tersenyum kembali , saya tinggal menunaikan shalat isya' dia asyik bermain dengan bibinya. Seusai saya shalat saya renungkan betapa egoisnya saya betapa congkaknya saya tidak meminta maaf kepada bapak tadi, 

dan saya tidak sempat untuk menceritakan suatu kisah  teladan Rasulullah dalam menyikapi anak kecil, dan Sebenarnya kita tetap harus bisa memaklumi apa yang dilakukan mereka, tetapi tetap dengan memberikan nasihat yang lemah lembut, perlu kita ingat bahwa dunia anak anak adalah dunia bermain jadi sudah wajar jika anak kecil bermain di masjid asalkan tidak mengganggu ketenangan shalat berjamaah. Sebab, hal tersebut dapat menanamkan cinta pada masjid sejak dini sedangkan jika anak kecil yang bermain kita bentak, justru dapat berakibat buruk seperti trauma dan enggan ke masjid.

Dalam sebuah hadis dikatakan, "Rasulullah suatu ketika tengah berkhotbah di mimbar masjid. Lantas, kedua cucunya (Hasan dan Husein) datang bermain-main ke masjid tersebut dengan memakai baju kembar berwarna merah serta berjalan dengan sempoyongan jatuh bangun karena memang masih bayi. Lantas Rasulullah saw turun dari mimbar masjid lalu mengambil kedua cucunya itu serta membawanya naik ke mimbar kembali dan berkata, 'Maha Benar Allah, kalau harta serta anak-anak itu yaitu fitnah, bila telah lihat kedua cucuku ini saya tidak dapat sabar'. Lantas Rasulullah kembali meneruskan khotbahnya." (HR. Abu Dawud)

Sementara dalam hadis lain disebutkan, "Kalau Rasulullah salat dan apabila beliau sujud, Hasan serta Husein bermain menaiki belakang Rasulullah. Lantas, jika ada beberapa teman dekat Rasulullah yang hendak melarang Hasan dan Husein, Rasulullah memberikan isyarat untuk membiarkannya. Jika sesudah selesai salat, Rasulullah kemudian memangku kedua cucunya tersebut." (HR. Ibnu Khuzaimah)Berkaitan dengan hal tersebut, Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin memiliki beberapa pendapat.

"Anak kecil tidak masalah masuk ke dalam masjid selagi ia tidak bermain. Bermain di masjid tidak haram bagi mereka. Membiarkan mereka bermain di masjid juga tidak diharamkan kecuali jika mereka menjadikan masjid tempat bermain, dan itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Apabila masjid sudah menjadi tempat bermain, maka wajib dilarang karena bermain di masjid termasuk aktivitas yang halal jika sedikit, dan tidak halal ketika berlebihan." papar Imam Ghazali.

"Dalilnya adalah hadis riwayat Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah saw berdiam demi Aisyah ra yang menyaksikan anak-anak Habasyah menari dan bermain perisai dari kulit dan berperang-perangan pada hari Idulfitri di masjid. Tidak diragukan lagi bahwa anak-anak Habasyah itu seandainya menjadikan masjid tempat bermain, niscaya mereka akan dilarang bermain. Rasulullah saw tidak memandang anak-anak yang bermain itu sebagai sebuah kemunkaran sehingga beliau Nabi saw ikut menyaksikannya karena saking jarang dan langkanya." terang Imam Ghazali lebih lanjut.

Demikianlah sebaiknya kita dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad saw dalam menyikapi anak kecil yang bermain-main di dalam masjid dengan cara arif dan bijaksana. Semoga kita tergolong dalam pengikut Rasulullah yang benar dan semoga kita tergolong sebagai orang-orang yang tidak menyakiti hati sesama muslim dengan lidahnya, saya menulis ini tidak untuk ujaran kebencian atau apa pun niat saya mari kita ambil hikmah dari masalah yang saya alami ini, Semoga bermanfaat Akhirul Kalam

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

by. Muhammad Dziya'ul HW

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun