Tuhan lah yang meringankan bebanku, Tuhanlah yang telah menyelamatkanku, Tuhanlah yang memberikanku kesempatan untuk bertaubat dan Tuhanlah yang menemaniku dimasa-masa sulitku ini.
Akhirnya aku pun sembuh, Tuhan sangat baik padaku gumamku. Aku sangat bersemangat dalam menjalani kehidupanku yang baru sebagai hamba Tuhan yang maha dasyat. Tuhan tak pernah lupa denganku, aku saja yang lupa dengannya. Kasih saying nya dan Dzat nya tak tertandingi oleh sesuatu apapun.
Sampai pada akhirnya Tuhan memberikan ku pekerjaan yakni penjaga butik disalah satu butik di Medan. Selama dua tahun sudah kujalani pekerjaanku ini. Sampai suatu ketika cobaan itu hadir, aku di pecat dari butik itu karena suami dari owner butik itu adalah pelangganku semasa ku pelacur. Betapa sedih hati ini, hampir sesaatku mengeluh kepada Tuhan, tapi untungnya tidak berkepanjangan.
Lagi, aku hidup sebatang kara sepi sendiri tanpa ada harta benda yang ada hanya lah tempat tinggal nenekku dahulu. Sampai suatu ketika akupun berfikir untuk menjual rumah nenekku ini untuk modal usaha, aku dahulu semasa kecil sangat pandai melukis sampai saat ini sebenarnya masih bisa kalau ku asah terus, pada akhirnya ku berkeinginan menjadi pelukis.Â
Akhirnya akupun menjual rumah neneku, setelahnya aku membuka toko lukisan dengan beragam lukisan. Singkat cerita, usaha ku ini telah berkembang pesat dengan waktu 3 tahun.Â
Akhirnya akupun menikah di Usia yang relatif tua untuk seorang wanita yakni 32 Tahun, menikah dengan lelaki yang 10 tahun lebih muda denganku, Tio namanya. Dirinya mengaku tertarik padaku sesaat dia tengah melihat pameran lukisanku, dan kami pun menikah setelah 2 Â bulan berkenalan dengan hati yang telah dipenuhi oleh rasa cinta dan keinginan yang besar untuk menikah.
Tio bekerja sebagai  PNS disalah satu lembaga Negara. Aku kagum padanya karena akhlaknya baik dan yang paling penting ilmu agamanya yang  baik yang menurutku dia bisa membimbingku kejalan Tuhanku.
Tuhan, terimakasih telah membawaku sampai saat yng terindah ini, aku akhirnya sadar inilah makna namaku, ternyata Indahnya namaku se Indah takdir yang Kau berikan kepadaku Tuhan.
Terimakasih telah mengizinkanku tuk berhijrah.
TAMAT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H